Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Produksi Batu Bara Nasional Akan Dikurangi Mulai 2026 demi Dongkrak Harga Global

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

Produksi Batu Bara Nasional Akan Dikurangi Mulai 2026 demi Dongkrak Harga Global
Foto: Rapat dengar pendapat antara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama Komisi XII DPR RI di Jakarta, Kamis 13/11/2025 (sumber: ANTARA/Putu Indah Savitri)

Pantau - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengumumkan rencana pengurangan produksi batu bara nasional mulai tahun 2026 sebagai langkah strategis untuk mendongkrak harga batu bara di pasar internasional yang tengah anjlok.

Produksi 2026 Direncanakan di Bawah 700 Juta Ton

Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Tri Winarno menyampaikan bahwa penurunan produksi akan dilakukan karena harga batu bara terus melemah di pasar global.

"Produksi kemungkinan akan berada di bawah 700 juta ton, namun belum ada angka final," ungkapnya.

Pada tahun 2024, total produksi batu bara Indonesia mencapai 836 juta ton, atau 117 persen dari target yang ditetapkan sebesar 710 juta ton.

Dari total tersebut, sebanyak 233 juta ton disalurkan untuk pasar domestik dan 48 juta ton dialokasikan sebagai stok dalam negeri.

Tri Winarno menjelaskan bahwa kondisi ideal seharusnya adalah ketika produksi tetap tinggi namun disertai dengan harga yang juga tinggi.

"Tujuan pengurangan produksi ini untuk mengangkat kembali harga batu bara internasional," ia mengungkapkan.

Ekspor dan Harga Batu Bara Mengalami Penurunan

Perkiraan realisasi produksi batu bara untuk tahun 2025 diproyeksikan sebesar 750 juta ton, atau hampir 100 juta ton lebih rendah dibandingkan realisasi produksi tahun 2024.

Pada 2024, Indonesia mengekspor 555 juta ton batu bara, yang mencakup sekitar 33–35 persen dari total konsumsi global.

Namun, pada periode Januari hingga Juli 2025, nilai ekspor batu bara Indonesia tercatat turun 21,74 persen menjadi 13,82 miliar dolar AS dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 17,66 miliar dolar AS.

Penurunan ekspor ini sejalan dengan penurunan harga batu bara acuan (HBA) yang pada awal November 2025 berada di angka 103,75 dolar AS per ton, turun dari 109,74 dolar AS per ton pada Oktober.

Penulis :
Leon Weldrick