Pantau - Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) 2025 resmi ditutup pada 14 November 2025 di Tangerang, Banten, setelah berlangsung selama empat hari dan diikuti lebih dari 202 ribu siswa dari berbagai jenjang pendidikan.
Menteri Agama Nasaruddin Umar mengungkapkan kekagumannya terhadap karya-karya peserta yang mencerminkan inovasi dan semangat historis keilmuan Islam.
Madrasah Jadi Pusat Integrasi Ilmu Agama dan Sains
Menag menyatakan bahwa OMI menghadirkan berbagai karya luar biasa yang menampilkan semangat hikmah dan akar sejarah peradaban manusia.
"Madrasah sejak masa keemasan Islam merupakan pusat integrasi ilmu agama dan ilmu pengetahuan," ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa sains dan agama bukanlah dua hal yang bertentangan, melainkan saling melengkapi.
"Agama membimbing manusia sebagai hamba Allah, sedangkan sains menjadi alat bagi manusia untuk menjalankan peran sebagai khalifah di bumi," ia mengungkapkan.
Menag juga mencontohkan bagaimana Nabi Muhammad SAW mengapresiasi penemuan teknologi baru oleh anak muda di Madinah, sebagai bukti bahwa Islam menghormati sains dan para pencari ilmu.
Peserta Capai 202 Ribu, Mayoritas Perempuan
Direktur KSKK Madrasah Nyayu Khodijah menyampaikan bahwa OMI 2025 menarik minat besar dari peserta didik dengan total partisipasi mencapai lebih dari 202 ribu siswa dari jenjang SD, SLTP, dan SLTA.
Mayoritas peserta adalah perempuan, sebanyak 136.171 siswa atau 67,43 persen dari total peserta.
"Seluruh tahapan seleksi dilaksanakan secara Computer-Based Test (CBT) untuk menjamin transparansi dan objektivitas," ungkapnya.
Pelaksanaan OMI dilakukan secara berjenjang, dimulai dari tingkat satuan pendidikan, kabupaten, provinsi, hingga nasional, dan tersebar di 555 titik lokasi di seluruh kabupaten/kota.
Ratusan Medali dan 14 Kategori Kompetisi
OMI 2025 memperlombakan 11 kategori sains terintegrasi dan 3 kategori tema riset.
Kategori sains yang dilombakan meliputi Matematika Terintegrasi, Biologi Terintegrasi, Fisika Terintegrasi, Kimia Terintegrasi, Ekonomi Terintegrasi, dan Geografi Terintegrasi.
Ratusan medali diperebutkan oleh para peserta dalam suasana kompetitif yang diharapkan dapat mendorong perkembangan pendidikan di lingkungan madrasah.
- Penulis :
- Aditya Yohan
