Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Wamenkomdigi Tegaskan Kolaborasi Kampus dan Industri Jadi Model Tata Kelola AI Nasional

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Wamenkomdigi Tegaskan Kolaborasi Kampus dan Industri Jadi Model Tata Kelola AI Nasional
Foto: (Sumber : Wamenkomdigi Nezar Patria memberikan sambutan saat menghadiri acara Peluncuran UGM AI Center of Excellence di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas UGM, Yogyakarta, Sabtu (15/11/2025). ANTARA/HO-Kementerian Komunikasi dan Digital.)

Pantau - Wamenkomdigi Nezar Patria menegaskan bahwa kolaborasi antara perguruan tinggi dan industri menjadi model dalam membangun tata kelola kecerdasan buatan nasional.

Kolaborasi Riset dan Penguatan Tata Kelola AI

Nezar menyampaikan bahwa kolaborasi riset dinilai dapat mendorong kesiapan regulasi serta memperkuat tata kelola kecerdasan buatan Indonesia.

“Tujuan kita memperkuat kolaborasi dan membangun tata kelola artificial intelligence di Indonesia”, ungkapnya.

Kerja sama Universitas Gadjah Mada dan Telkom dalam membangun AI Center of Excellence menjadi contoh konkret keterlibatan kampus dan industri.

AI Center of Excellence di UGM diharapkan menjadi penggerak riset nasional untuk mendukung pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.

“Pembentukan AI Center of Excellence di Universitas Gadjah Mada ini salah satu bentuk kolaborasi yang kita harapkan. Dan kami memberikan apresiasi yang cukup tinggi kepada Telkom dalam mendukung terwujudnya AI Center of Excellence di UGM”, ujarnya.

Penguatan Regulasi dan Perluasan Kolaborasi

Kemkomdigi disebut telah menyiapkan Peta Jalan Nasional Pengembangan AI dan Etika AI yang kini berada dalam proses menuju Peraturan Presiden sebagai dasar inovasi lintas sektor dan mitigasi risiko teknologi.

“Peta jalan dan etika ini hasil diskusi dengan semua stakeholder dan akan menjadi Peraturan Presiden”, ia mengungkapkan.

Nezar menyampaikan bahwa kerangka hukum tersebut akan melengkapi Undang-Undang Pelindungan Data Pribadi dan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik.

“Kita bisa bekerja lebih nyaman karena dua regulasi itu memagari perkembangan teknologi digital”, tutur Nezar.

Ia menegaskan pentingnya perluasan kolaborasi karena dunia berada pada fase kritis perkembangan teknologi abad ke-21.

“Kita membutuhkan kolaborasi yang lebih luas, banyak, dan padat”, katanya.

Nezar menilai bahwa inisiatif kolaboratif antara UGM dan Telkom dapat menjadi model yang bisa diikuti berbagai kampus dan lembaga lain.

“Inisiatif ini bisa diteladani dan ditiru di kampus-kampus dan tempat-tempat yang lain”, ungkapnya.

Penulis :
Ahmad Yusuf