
Pantau - Anggota Komisi VII DPR RI, Putra Nababan, menekankan pentingnya strategi pariwisata yang lebih berpihak pada sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta ekonomi kreatif (Ekraf). Hal ini disampaikan dalam rangka mendorong sektor pariwisata yang lebih inklusif dan memberikan dampak nyata pada ekonomi lokal.
Target Kunjungan Wisman dan Devisa 2026
Putra mengkritisi target Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang menargetkan 22 juta wisatawan mancanegara (wisman) pada 2026, yang dinilai masih kurang ambisius dibandingkan dengan Thailand yang mampu mendatangkan 28 juta wisman. Ia mengingatkan bahwa angka tersebut seharusnya lebih tinggi untuk mencerminkan potensi besar sektor pariwisata Indonesia.
Fokus pada Outcome, Bukan Sekadar Angka
Putra menegaskan bahwa pembahasan mengenai UMKM dan Ekraf harus berfokus pada hasil nyata, bukan hanya angka target. Misalnya, bagaimana sektor pariwisata dapat menghidupkan sektor UMKM dan Ekraf secara langsung, terutama dengan meningkatkan pembelanjaan wisatawan pada produk lokal dan kreatif.
Promosi Wisata yang Lebih Efektif
Ia juga mengingatkan bahwa promosi pariwisata tidak cukup hanya mengandalkan media sosial, tetapi harus diarahkan agar wisatawan dapat membelanjakan uang mereka pada produk lokal dan Ekraf. Wisata harus memberikan kontribusi lebih pada ekonomi lokal, bukan hanya sekadar aktivitas foto-foto tanpa dampak ekonomi yang signifikan.
Mendorong Belanja Wisatawan ke UMKM dan Ekraf
Putra menekankan bahwa belanja wisatawan, yang diperkirakan mencapai US$1.300 hingga US$1.400 per orang, harus diarahkan sebanyak mungkin untuk mendukung UMKM dan Ekraf. Hal ini akan meningkatkan daya saing produk lokal di pasar internasional.
Pendidikan Vokasi Pariwisata yang Relevan
Selain itu, Putra juga menyoroti pentingnya pendidikan vokasi pariwisata di Politeknik Pariwisata (Poltekpar) untuk memastikan bahwa lulusan dapat langsung bekerja di industri pariwisata yang mendukung sektor tersebut, menjembatani kebutuhan tenaga kerja terampil di sektor pariwisata.
Pariwisata Sebagai Penyumbang Devisa Nasional
Putra mengungkapkan bahwa sektor pariwisata kini telah menjadi penyumbang devisa terbesar ketiga di Indonesia. Ia meminta agar sektor ini dapat ditingkatkan peringkatnya menjadi penyumbang devisa terbesar kedua, mengingat potensinya yang sangat besar untuk mendukung perekonomian Indonesia.
Dukungan Komisi VII untuk Pariwisata
Putra memastikan bahwa Komisi VII DPR akan terus mendukung sektor pariwisata agar lebih diperhitungkan oleh pemerintah dan lembaga terkait, seperti Bappenas dan Kementerian Keuangan, untuk memastikan bahwa sektor ini terus berkembang dan memberikan manfaat lebih besar bagi perekonomian Indonesia.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf







