
Pantau - Badan Gizi Nasional (BGN) meminta kepala daerah agar mendorong masyarakat melakukan kegiatan bertani dan beternak sebagai langkah strategis untuk mengendalikan inflasi pangan, khususnya dalam mendukung kelangsungan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
BGN mengusulkan dimulainya Gerakan Bertani dan Beternak guna memastikan ketersediaan bahan baku yang stabil, seiring meningkatnya permintaan pangan akibat bertambahnya jumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh wilayah.
Data BGN mencatat sebanyak 15.276 SPPG telah terverifikasi, dengan 13.953 di antaranya telah beroperasi dan melayani lebih dari 44 juta penerima manfaat MBG di berbagai jenjang pendidikan.
Kenaikan permintaan tersebut menyebabkan lonjakan harga pada sejumlah komoditas utama seperti sayuran, buah-buahan, telur, dan daging ayam.
Diversifikasi Bahan Baku Jadi Strategi Hadapi Kenaikan Harga
Harga wortel dan kentang dilaporkan mengalami kenaikan signifikan akibat tingginya kebutuhan sebagai bahan baku oleh SPPG.
BGN menegaskan pentingnya penyesuaian kebijakan penggunaan bahan pangan oleh SPPG berdasarkan dinamika harga pasar.
“SPPG diinstruksikan untuk memanfaatkan komoditas yang harganya turun dan mengurangi penggunaan komoditas yang mengalami kenaikan harga,” ujar Nanik Sudaryati Deyang, perwakilan BGN.
Diversifikasi bahan baku diharapkan menjadi solusi jangka pendek untuk mengurangi ketergantungan pada bahan pangan yang mengalami tekanan harga.
Beberapa insiden terkait keamanan pangan juga mendorong SPPG memilih bahan yang lebih aman dan dikenal luas oleh masyarakat.
Pemerintah terus berupaya mendorong pemerintah daerah agar berperan aktif dalam mengendalikan inflasi pangan dan menjamin ketersediaan bahan baku secara berkelanjutan, khususnya menjelang akhir tahun.
- Penulis :
- Aditya Yohan







