Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Peserta Try Out KJP Jakarta Timur Meningkat Tajam, Pemerataan Kesiapan Akademik Jadi Target

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Peserta Try Out KJP Jakarta Timur Meningkat Tajam, Pemerataan Kesiapan Akademik Jadi Target
Foto: (Sumber : Wali Kota Jakarta Timur Munjirin memantau pelaksanaan Try Out Kartu Jakarta Pintar (KJP) gelombang ke-2 di SMAN 62 Jakarta, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (18/11/2025). (ANTARA/Siti Nurhaliza)..)

Pantau - Peserta try out Kartu Jakarta Pintar (KJP) gelombang kedua di Jakarta Timur meningkat menjadi 2.236 siswa pada pelaksanaan hari Selasa, jauh lebih besar dibandingkan gelombang pertama yang diikuti 441 siswa.

Pelaksanaan Try Out dan Pemantauan Lapangan

Wali Kota Jakarta Timur Munjirin memantau langsung kegiatan try out di SMAN 62 Jakarta.

Pada pagi hari sempat terjadi gangguan jaringan namun segera diperbaiki sehingga pelaksanaan kembali berjalan normal.

Teknis penyelenggaraan try out ditangani oleh lembaga bimbingan belajar NAIJU.

Banyak siswa menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat membantu dan meminta agar try out diadakan lebih sering.

Pemerintah merencanakan penyelenggaraan try out sebanyak empat hingga lima kali menjelang ujian masuk perguruan tinggi.

Program Berkelanjutan hingga 2026 dan Dampaknya bagi Siswa KJP

Try out hari ini berlangsung satu hari namun program berlanjut melalui tahap-tahap berikutnya hingga Februari 2026.

Pemerintah Kota Jakarta Timur menargetkan pemerataan kesiapan akademik bagi seluruh penerima KJP dan siswa SMA negeri.

Perwakilan NAIJU menyebut try out membantu siswa KJP yang tidak memiliki akses latihan soal rutin sebagaimana peserta bimbingan belajar berbayar.

Aktivis pendamping warga miskin menyatakan bahwa program ini membuka peluang lebih besar bagi siswa kurang mampu untuk bersaing dalam seleksi perguruan tinggi.

Program Try Out KJP diresmikan pada 21 Oktober 2025 oleh Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung.

Total program mencakup lima periode dari Oktober 2025 hingga Februari 2026 dengan total peserta 3.304 siswa dari 40 SMA negeri termasuk sekolah pilot project, sementara gelombang pertama melibatkan 472 siswa dari enam sekolah.

Penulis :
Aditya Yohan