
Pantau - Kementerian Transmigrasi akan meningkatkan mandat Tim Ekspedisi Patriot agar tidak hanya menghasilkan pra-studi kelayakan, melainkan dokumen feasibility study lengkap yang siap ditawarkan kepada investor sebagai bagian dari strategi baru pembangunan kawasan transmigrasi.
Ekspedisi Patriot Siap Hasilkan Dokumen Investasi
Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara menyatakan bahwa mulai tahun depan, Ekspedisi Patriot akan fokus menghasilkan dokumen kelayakan proyek yang siap ditawarkan kepada pihak ketiga.
"Oleh karena itu tahun depan, produk dari Ekspedisi Patriot adalah feasibility study ready to offer. To offer kepada siapa? Ditawarkan kepada siapa? Kepada para investor," ungkapnya.
Ia menekankan bahwa investor perlu diyakinkan mengenai skala ekonomi kawasan transmigrasi, terutama di sektor pertanian, perikanan, dan pemanfaatan sumber daya lokal, seperti di Kabupaten Muna.
Mentrans juga menyampaikan bahwa pemerintah sedang menata ulang skema kepemilikan lahan agar lebih efisien, karena produktivitas hanya dapat ditingkatkan melalui pengelolaan kolektif dan penggunaan teknologi modern seperti traktor industri.
Ia mencontohkan keberhasilan mekanisasi di beberapa daerah yang mampu meningkatkan hasil produksi dan mengurangi ketergantungan terhadap peralatan manual.
Skema Kolaboratif dan Penyerapan Tenaga Kerja Lokal
Transformasi transmigrasi, menurut Mentrans, membutuhkan sinergi antara dunia pendidikan tinggi dan dunia usaha agar modal, teknologi, dan hasil riset dapat dimanfaatkan sesuai kebutuhan masyarakat transmigran.
"Nah, oleh karena itu tugas kami dari Kementerian Transmigrasi (Kementrans) hari ini dan ke depan mengawinkan antara dunia kampus dengan dunia usaha, dengan investor karena hari ini kekuatan transmigrasi itu dua. Satu lahan, dua manusianya," jelasnya.
Tiga tantangan utama yang harus dihadapi dalam pembangunan kawasan transmigrasi adalah keterbatasan modal, kurangnya akses terhadap teknologi, serta belum adanya off-taker atau pembeli tetap hasil produksi.
Mentrans mengajak sektor swasta skala besar untuk memberikan dukungan agar ketiga tantangan tersebut dapat diatasi secara sistematis.
Model baru transmigrasi akan memperkuat lima pilar utama: pendidikan, kesehatan, lapangan kerja, infrastruktur dasar, dan keamanan.
Peningkatan kualitas lima pilar tersebut ditujukan untuk menjadikan kawasan transmigrasi sebagai komunitas modern yang menarik bagi investor dan layak huni bagi masyarakat.
Mentrans menegaskan bahwa seluruh investor yang masuk ke wilayah transmigrasi wajib menyerap tenaga kerja lokal sebanyak 70–80 persen.
"Supaya mereka betul-betul terserap oleh lapangan kerja. Jika masyarakat semua bekerja, Insya Allah, tidak ada lagi kemiskinan di muka bumi ini," tegasnya.
Program ini merupakan bagian dari langkah pemerintah untuk mempercepat pembangunan kawasan transmigrasi melalui pendekatan kolaboratif, inklusif, dan berbasis investasi.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
- Editor :
- Tria Dianti








