
Pantau - Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan harapan agar Musyawarah Nasional (Munas) XI Majelis Ulama Indonesia (MUI) 2025 dapat menghasilkan keputusan-keputusan berlevel dunia yang tidak hanya berdampak bagi umat Islam di Indonesia, tetapi juga masyarakat internasional.
Pernyataan tersebut disampaikan Menag saat memberikan sambutan pada pembukaan Munas XI MUI yang digelar di Jakarta pada Kamis (20/11/2025).
Ia berharap MUI mampu mengambil peran lebih besar dalam membangun umat yang inklusif, visioner, dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
"Semoga-semoga, mudah-mudahan orang-orang ini akan melahirkan suatu keputusan-keputusan yang berbeda. Keputusan yang bukan hanya untuk umat bangsa Indonesia, tetapi juga untuk dunia internasional," ujarnya.
Tokoh Nasional Hadir, MUI Dianggap Institusi Kunci Transformasi Umat
Acara pembukaan Munas XI MUI turut dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional, di antaranya Ketua MPR Ahmad Muzani, Ketua Dewan Pertimbangan MUI sekaligus Wakil Presiden ke-13 KH Ma’ruf Amin, Ketua Umum MUI KH Anwar Iskandar, Wakil Presiden ke-10 dan 12 Jusuf Kalla, dan Ketua DPD Sultan Bachtiar.
Selain itu, hadir pula Menteri Haji Mochamad Irfan Yusuf, Wakil Menteri Haji Dahnil Anzar, Kepala BIN Muhammad Herindra, Kapolri Listyo Sigit Prabowo, Wakil Menteri Lingkungan Hidup Diaz Faizal, Wakil Menteri Perlindungan, Anggota Dewan Pertimbangan MUI Chairul Tanjung, serta sejumlah tokoh masyarakat lainnya.
Dalam sambutannya, Nasaruddin Umar menyebut Majelis Ulama sebagai institusi yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan beragama di Indonesia.
Ia menekankan perlunya MUI untuk terus melakukan transformasi sosial sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah SAW.
"Majelis Ulama adalah institusi yang sangat penting di Indonesia, dan diharapkan untuk melakukan transformasi seperti yang dilakukan Rasulullah SAW. Salah satu tugas berat Rasulullah SAW adalah mentransformasikan masyarakat kabilah menjadi masyarakat umum," ungkapnya.
Umat sebagai Komunitas Kasih Sayang dan Kepemimpinan Moral
Menag juga menguraikan konsep umat dalam ajaran Islam yang mencerminkan keterikatan melalui kasih sayang, kesatuan visi, serta kepemimpinan moral.
"Umat juga memiliki visi ke depan serta kepemimpinan yang beribawa, sehingga mampu mengarahkan masyarakat secara lebih menyeluruh," jelasnya.
Ia mengingatkan bahwa legitimasi moral umat harus terus dijaga agar tetap relevan dan menjadi pedoman di tengah tantangan perubahan zaman.
"Hal ini penting agar MUI tetap menjadi rujukan moral yang dipercaya umat," pungkasnya.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf







