
Pantau - PT Dahana membagikan pengalaman penerapan Manajemen Risiko berbasis standar internasional ISO 31000 dalam acara Risk Management Talk yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan pada Rabu, 19 November 2025 di Kantor Pusat DJBC, Jakarta.
Dahana Tunjukkan Komitmen terhadap Manajemen Risiko
Manajemen Risiko di PT Dahana telah diimplementasikan secara konsisten dan komprehensif sebagai fondasi utama keberlangsungan bisnis perusahaan, khususnya sebagai pelaku industri bahan berenergi tinggi.
Karena komitmen tersebut, Dahana diundang sebagai narasumber untuk berbagi pengalaman dalam sesi berbagi praktik, dengan Direktur Keuangan, Manajemen Risiko & SDM PT Dahana, Mohamad Nur Sodiq, sebagai pembicara utama.
Acara dibuka oleh Direktur Penerimaan dan Perencanaan Strategis DJBC, Mohammad Aflah Farobi.
Dalam sambutannya, Aflah Farobi menekankan bahwa Manajemen Risiko adalah aspek penting untuk mendukung tercapainya tujuan strategis organisasi, termasuk di lingkungan DJBC.
Ia menyebutkan bahwa DJBC telah memiliki kebijakan Manajemen Risiko yang diintegrasikan ke dalam seluruh aktivitas pelayanan dan operasional.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk memperoleh perspektif penerapan Manajemen Risiko dari perusahaan mitra, khususnya dari kalangan BUMN seperti PT Dahana.
Lima Dimensi Manajemen Risiko Dahana Jadi Sorotan
Dalam pemaparannya, Sodiq menjelaskan bahwa Manajemen Risiko di Dahana tidak hanya menjadi kewajiban administratif, tetapi menyangkut dampak strategis atas keputusan-keputusan bisnis jangka panjang.
Ia menyampaikan lima dimensi implementasi Manajemen Risiko berdasarkan SK-8/DKU.MBU/12/2023, yaitu:
- Budaya dan Kapabilitas Risiko
- Organisasi dan Tata Kelola
- Kerangka Risiko dan Kepatuhan
- Proses dan Kontrol Risiko
- Model, Data, dan Teknologi
Kerangka kerja tersebut diperkuat dengan penerapan standar ISO 31000:2018 serta regulasi internal BUMN dan holding.
PT Dahana juga menerapkan model three lines of defense yang membagi peran antara pemilik risiko, unit pengelola risiko, dan audit internal sebagai bagian dari sistem pengawasan berlapis.
Acara yang dipandu oleh Kasubdit Manajemen Risiko DJBC, Musafak, ini dihadiri oleh pegawai DJBC dari berbagai wilayah kerja, baik secara luring maupun daring.
Para peserta aktif berdiskusi dan mengajukan berbagai pertanyaan, menunjukkan antusiasme tinggi terhadap topik yang dibahas.
Acara berlangsung selama 3,5 jam dan ditutup dengan sesi foto bersama.
Di akhir sesi, Sodiq menyampaikan apresiasi kepada panitia atas kelancaran kegiatan serta berharap sesi ini dapat menambah wawasan peserta mengenai penerapan Manajemen Risiko yang efektif dan terukur.
- Penulis :
- Aditya Yohan







