Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Enam RT di Kepulauan Seribu Terendam Banjir Rob, Air Laut Naik akibat Pasang Maksimum

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

Enam RT di Kepulauan Seribu Terendam Banjir Rob, Air Laut Naik akibat Pasang Maksimum
Foto: Ilustrasi - Anak-anak bermain saat banjir rob di Muara Angke, Jakarta, Jumat 7/11/2025 (sumber: ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin)

Pantau - Enam Rukun Tetangga (RT) di wilayah Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, terendam banjir rob atau banjir pesisir pada Sabtu, 22 November 2025, akibat pasang maksimum air laut.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat hingga pukul 15.00 WIB, empat RT di Kecamatan Kepulauan Seribu Utara dan dua RT di Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan terdampak banjir rob dengan ketinggian air bervariasi antara 10 hingga 20 sentimeter.

Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD Provinsi DKI Jakarta, Mohamad Yohan, menyampaikan informasi tersebut pada Sabtu siang di Jakarta.

Wilayah Terdampak dan Ketinggian Air

Di Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, dua RT di Kelurahan Pulau Panggang mengalami banjir dengan ketinggian air mencapai 10 sentimeter.

Satu RT di Kelurahan Pulau Kelapa juga terdampak dengan ketinggian air 10 sentimeter.

Sementara itu, satu RT di Kelurahan Pulau Harapan mencatat ketinggian air hingga 20 sentimeter.

Di Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, satu RT di Kelurahan Pulau Pari dan satu RT di Kelurahan Pulau Tidung masing-masing mengalami banjir rob setinggi 10 sentimeter.

"Saat ini petugas masih melakukan penanganan di lokasi tersebut", ungkap Mohamad Yohan.

Air Cepat Surut dan Penyebab Banjir

Kepala Satuan Tugas BPBD Koordinator Wilayah Kepulauan Seribu, Mansyah, menegaskan bahwa banjir rob yang terjadi tidak berlangsung lama.

"Banjir rob di pulau ada, hanya langsung surut", ia mengungkapkan.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Maritim Tanjung Priok sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dini banjir rob yang berlaku dari tanggal 18 hingga 26 November 2025.

Peringatan tersebut dikeluarkan karena adanya fenomena pasang maksimum air laut yang bertepatan dengan fase Bulan Baru, sehingga memicu peningkatan tinggi pasang air laut maksimum yang berdampak pada wilayah pesisir utara Jakarta.

Sebagai akibat dari fenomena tersebut, status Pintu Air Pasar Ikan dinaikkan menjadi Bahaya atau Siaga 1 pada Sabtu, 22 November 2025 pukul 09.00 WIB.

Kondisi ini juga memicu terjadinya beberapa genangan di wilayah DKI Jakarta.

Penulis :
Shila Glorya