Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Bima Arya Ajak Mahasiswa dan IARMI Dukung Asta Cita untuk Wujudkan Indonesia sebagai Negara Maju

Oleh Gerry Eka
SHARE   :

Bima Arya Ajak Mahasiswa dan IARMI Dukung Asta Cita untuk Wujudkan Indonesia sebagai Negara Maju
Foto: (Sumber: Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto)

Pantau - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mengajak Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia (IARMI) untuk mendukung program Asta Cita pemerintahan Presiden Prabowo Subianto demi mewujudkan Indonesia sebagai negara maju.

Bima menilai saat ini merupakan momentum krusial bagi masa depan bangsa, mengingat posisi strategis Indonesia dalam percaturan global.

Berdasarkan analisis lembaga internasional, Indonesia diproyeksikan menjadi salah satu dari lima ekonomi terkuat dunia dalam dua dekade mendatang.

"Kita akan menjadi negara maju dalam waktu 20 tahun. Namun syaratnya dua Bapak-Ibu sekalian," ujarnya.

Pernyataan tersebut disampaikan Bima saat memberikan sambutan dalam Musyawarah Nasional (Munas) IX IARMI yang berlangsung di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta.

Dua Syarat Indonesia Jadi Negara Maju: Hindari Jebakan Kelas Menengah dan Manfaatkan Bonus Demografi

Menurut Bima Arya, syarat pertama yang harus dipenuhi adalah kemampuan Indonesia untuk keluar dari jebakan pendapatan menengah.

Ia menjelaskan bahwa banyak negara berhasil naik dari kelompok berpendapatan rendah ke menengah, tetapi hanya sedikit yang bisa menembus kategori pendapatan tinggi.

Di Asia, hanya lima negara yang berhasil naik ke pendapatan tinggi, sedangkan di Eropa ada 14 negara yang mampu mencapainya.

"Kalau kita gagal keluar dari jebakan kelas menengah ini, maka kita akan berputar-putar di situ dalam waktu yang cukup lama," tegasnya.

Syarat kedua adalah memanfaatkan bonus demografi, yakni dominasi penduduk usia produktif yang sedang dinikmati Indonesia saat ini.

Menurut Bima, bonus demografi harus dimaksimalkan agar target Indonesia Emas 2045 dapat tercapai.

"Asta Cita bicara itu Bapak-Ibu sekalian, Asta Cita bicara tentang pendidikan, Sekolah Rakyat, Sekolah Garuda, adalah menyiapkan anak-anak muda, menyiapkan sektor produktif tadi," jelasnya.

Asta Cita juga menargetkan pertumbuhan ekonomi tinggi yang hanya bisa dicapai melalui kerja keras seluruh elemen bangsa.

Bima menyederhanakan delapan cita-cita tersebut ke dalam dua tema utama: pendidikan–teknologi dan pemerintahan yang efektif.

Sinergi IARMI dengan Pemerintah untuk Cetak Pemimpin Masa Depan

Bima menilai moto IARMI, "Widya Castrena Dharma Siddha", yang berarti penyempurnaan pengabdian melalui ilmu pengetahuan dan keprajuritan, sangat sejalan dengan semangat Asta Cita.

"IARMI punya peran yang signifikan dan strategis apalagi bersinergi dan fokus kepada dua bidang tadi," katanya.

Ia menekankan bahwa pemerintahan yang efektif menjadi salah satu fokus utama Presiden Prabowo, termasuk lewat agenda seperti retreat kepala daerah untuk mendorong efisiensi penggunaan APBN dan APBD.

"Keprajuritan ini adalah pengabdian. Keprajuritan ini adalah kepemimpinan. Keprajuritan ini adalah pemerintahan yang efektif," ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Bima mengusulkan dua bentuk sinergi yang bisa dilakukan IARMI untuk mendukung Asta Cita.

Pertama, sinergi antara IARMI dengan birokrasi, lembaga akademik, dan sektor swasta untuk meningkatkan kapasitas kepemimpinan dan penguasaan teknologi menuju Indonesia Emas 2045.

Kedua, menyiapkan generasi Z sebagai pemimpin masa depan, termasuk calon kepala daerah dan presiden, melalui pelatihan karakter, ilmu, dan talenta kepemimpinan.

"Saya membayangkan, kalau IARMI bersinergi dengan Kemendagri, dengan kementerian-kementerian yang ada, dengan para rektor, menggembleng, melatih, memupuk talenta kepemimpinan mahasiswa dengan Menwa (Resimen Mahasiswa) sebagai motor utamanya, maka akan kita pastikan mereka siap menggantikan kita 20 tahun yang akan datang," tegas Bima.

Penulis :
Gerry Eka