HOME  ⁄  Nasional

Penguatan Industri Pertahanan: BRIN dan PTDI Kembangkan Pesawat Amfibi, Gandeng Pindad untuk Kendaraan Taktis

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

Penguatan Industri Pertahanan: BRIN dan PTDI Kembangkan Pesawat Amfibi, Gandeng Pindad untuk Kendaraan Taktis
Foto: Kepala Badan Riset dan Inovasi (BRIN) Arif Satria ditemui usai rapat terbatas bersama Presiden RI Prabowo Subianto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin 24/11/2025 (sumber: ANTARA/Suci Nurhaliza)

Pantau - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) resmi mengumumkan pengembangan pesawat amfibi (seaplane) hasil kolaborasi dengan PT Dirgantara Indonesia (PTDI), sebagai bagian dari penguatan industri alat utama sistem senjata (alutsista) nasional.

Pengembangan ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo Subianto yang mendorong riset dan inovasi sebagai fondasi kemandirian pertahanan Indonesia.

Kepala BRIN, Arif Satria, menjelaskan bahwa pesawat amfibi merupakan salah satu fokus riset utama saat ini.

"Kita juga sedang mempersiapkan bagaimana membangun, memperkuat produksi seaplane. Jadi pesawat amfibi yang juga bisa mendarat di laut. Jadi, saya kira industri pesawat dengan PT Dirgantara kita sudah berkolaborasi," ungkapnya.

Teknologi Pesawat Amfibi untuk Konektivitas Nasional

Menurut Arif, teknologi pesawat amfibi sangat strategis untuk negara kepulauan seperti Indonesia yang memiliki banyak wilayah terpencil dan sulit dijangkau.

Penggunaan pesawat ini diharapkan dapat mempercepat konektivitas antarwilayah dan mendukung mobilitas logistik, terutama di daerah-daerah yang belum memiliki infrastruktur bandara darat.

BRIN dan PTDI sendiri telah menghasilkan berbagai inovasi dirgantara sebelumnya, salah satunya adalah pesawat N219 yang kini siap diproduksi lebih luas sesuai dengan kebutuhan pemerintah.

Kerja Sama BRIN-Pindad Perkuat Riset Kendaraan Taktis

Selain pesawat amfibi, BRIN juga memperluas kerja sama riset dengan PT Pindad dalam pengembangan kendaraan taktis Maung.

Kendaraan buatan dalam negeri ini akan diperkuat melalui peningkatan riset dan pengembangan teknologi otomotif nasional.

"Kita juga nanti akan berkolaborasi juga dengan Pindad yang memproduksi alutsista serta industri otomotif kita. Saya kira Maung yang sudah diproduksi oleh Pindad ini terus akan diperkuat R&D-nya," ia mengungkapkan.

Lebih lanjut, BRIN juga membangun sinergi dengan Kementerian Pendidikan, Dikti, dan Sains-Teknologi untuk memastikan ekosistem riset nasional berjalan secara terpadu dan terukur.

Arif Satria menegaskan bahwa kolaborasi multipihak ini menjadi kunci lahirnya inovasi dalam industri strategis nasional.

Penulis :
Leon Weldrick