Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

13 Korban Meninggal akibat Bencana Hidrometeorologi di Sumut, Ratusan Rumah Rusak dan Ribuan Warga Mengungsi

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

13 Korban Meninggal akibat Bencana Hidrometeorologi di Sumut, Ratusan Rumah Rusak dan Ribuan Warga Mengungsi
Foto: (Sumber : Banjir melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Senin (24/11/2025). ANTARA/Kodir Pohan.)

Pantau - BPBD Provinsi Sumatera Utara melaporkan bahwa 13 orang meninggal dunia akibat bencana hidrometeorologi yang melanda tujuh kabupaten dan kota di wilayah tersebut.

Korban Meninggal dan Warga Hilang

"Hingga pukul 08.00 WIB pagi ini terdapat 13 orang dinyatakan meninggal dunia di tujuh kabupaten/kota," ujar Kabid Penanganan Darurat, Peralatan dan Logistik BPBD Sumut Sri Wahyuni Pancasilawati.

Sri Wahyuni yang sedang bertugas di Tapanuli Utara menjelaskan bahwa sembilan korban meninggal dunia berasal dari Kabupaten Tapanuli Selatan.

Rinciannya enam orang dari Kecamatan Batangtoru, satu orang dari Kecamatan Sipirok, dan satu orang dari Kecamatan Angkola Barat.

Empat korban lainnya merupakan warga Desa Mardame, Kecamatan Sitahuis, Kabupaten Tapanuli Tengah, yang tertimbun material longsor di rumah mereka.

Curah hujan tinggi sejak Sabtu 22 November hingga Selasa 25 November menyebabkan meluapnya sungai, banjir, dan longsor di Tapanuli Tengah, Sibolga, Mandailing Natal, Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, Nias Selatan, dan Padangsidimpuan.

"Korban yang mengalami luka-luka ada 37 orang, dan tiga orang masih dinyatakan hilang di Tapanuli Selatan. Di Tapanuli Tengah masih dalam pendataan," katanya.

Kerusakan Infrastruktur dan Jumlah Pengungsi

Total 330 rumah di Tapanuli Selatan mengalami kerusakan dengan rincian 12 rusak berat, 6 rusak sedang, dan 312 rusak ringan serta satu unit sekolah yang ikut rusak.

Di Mandailing Natal, sebanyak 561 kepala keluarga atau 2.244 jiwa mengungsi, 13 rumah rusak berat, satu sekolah rusak, dan 85 hektare lahan pertanian terendam banjir.

Di Tapanuli Utara, 19 kepala keluarga mengungsi, lima rumah rusak berat, 64 rumah rusak ringan, empat titik jalan mengalami kerusakan, serta satu jembatan terputus.

"Kalau di Nias Selatan satu rumah rusak berat, dan satu ruas jalan terganggu. Di Padangsidimpuan satu korban dinyatakan hilang, dan 220 jiwa tinggal di pengungsian," ujar Sri Wahyuni.

Penulis :
Aditya Yohan