
Pantau - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung memastikan bahwa ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) dan liquefied petroleum gas (LPG) nasional berada dalam kondisi aman menghadapi periode libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Hal ini disampaikan Yuliot saat kunjungan kerja ke Integrated Terminal (IT) Plumpang, Jakarta, pada Selasa, 25 November 2025.
"Serta, tentunya menjaga kualitas pasokan," ungkapnya menekankan komitmen pemerintah terhadap kualitas distribusi energi nasional.
Kunjungan Lapangan dan Kesiapan Infrastruktur
Dalam kunjungan tersebut, Yuliot didampingi oleh sejumlah pejabat penting di sektor energi, antara lain Dirjen Migas Kementerian ESDM Laode Sulaeman, Kepala BPH Migas Wahyudi Anas, Tenaga Ahli Menteri ESDM Satya Hangga Yudha Widya Putra, Direktur Logistik PT Pertamina (Persero) Jaffe Arizon Suardin, serta Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari arahan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia untuk memastikan keamanan stok dan mutu pasokan BBM dan LPG nasional jelang musim libur panjang.
Mars Ega Legowo Putra menyatakan bahwa IT Plumpang telah diperkuat dengan sejumlah langkah mitigasi risiko, termasuk buffer recovery unit untuk mengantisipasi potensi kerawanan di wilayah sekitarnya.
Ia menjelaskan bahwa pasokan utama ke terminal tersebut berasal dari jaringan pipa sepanjang 212 km yang menghubungkan Kilang Balongan di utara dengan Kilang Cilacap di selatan.
Satgas Nataru Fokus ke Wilayah Rawan dan Terpencil
Strategi Satuan Tugas (Satgas) Natal dan Tahun Baru 2025-2026 diprioritaskan untuk mengamankan pasokan di wilayah rawan bencana hidrologi dan daerah wisata yang diprediksi mengalami lonjakan konsumsi energi.
Langkah kesiapan meliputi penambahan tangki modular storage, pengalihan armada dari sektor industri, serta layanan ekstra seperti Mini Serambi MyPertamina.
Pertamina juga berencana membangun laboratorium pengujian kualitas di tingkat regional pada tahun 2026 untuk mempercepat dan memaksimalkan kontrol mutu produk.
Yuliot juga menyatakan bahwa pemerintah telah menginstruksikan peningkatan stok BBM di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) seperti Mentawai dan Kepulauan Seribu.
Untuk menghadapi kondisi darurat, kesiapan personel awak mobil tangki (AMT) turut diperkuat melalui dukungan cadangan dari Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Tenaga Ahli Menteri ESDM Satya Hangga Yudha Widya Putra menegaskan bahwa kualitas dan kuantitas pasokan energi harus dijaga secara sinergis.
"Ia mengungkapkan, "Persoalan pelayanan energi di suatu daerah dapat dengan cepat menjadi isu nasional, dan sebaliknya."
Sinergi antara Kementerian ESDM, BPH Migas, dan Pertamina dinilai penting untuk mengantisipasi potensi distorsi informasi dan menjaga stabilitas layanan energi.
Direktur Logistik Pertamina Jaffe Arizon Suardin menjelaskan pentingnya pengelolaan proses treatment dan isolasi kargo untuk memastikan mutu produk tetap terjaga hingga ke tangan konsumen.
"Upaya ini dilakukan agar pasokan aman dan tata kelola kualitas dapat terus dijalankan dengan optimal," ujarnya.
Kepala BPH Migas Wahyudi Anas mengingatkan bahwa prediksi BMKG menunjukkan adanya potensi cuaca buruk hingga Februari 2026 yang dapat mempengaruhi aktivitas sandar kapal pengangkut BBM dan LPG.
- Penulis :
- Arian Mesa








