Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Banjir dan Longsor Putuskan Akses Jalan di Agam, 13 Kecamatan Terdampak Bencana

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Banjir dan Longsor Putuskan Akses Jalan di Agam, 13 Kecamatan Terdampak Bencana
Foto: (Sumber : Kondisi jalan provinsi yang tertimbun tanah longsor di Sungai Landia, Kecamatan Ampek Koto, Agam. ANTARA/Yusrizal..)

Pantau - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatera Barat, melaporkan bahwa banjir dan tanah longsor memutus akses jalan nasional dan provinsi di sejumlah wilayah, termasuk ruas penghubung Padang–Pasaman Barat dan Lubuk Basung–Bukittinggi.

Ketinggian air banjir di ruas jalan nasional tersebut mencapai 30 hingga 70 sentimeter dan menyebabkan lalu lintas terputus total sejak Kamis, 27 November 2025.

"Banjir itu terjadi di Muaro Kandang, Salareh Aia Barat, Kecamatan Palembayan. Kendaraan tidak bisa melewati ruas jalan itu karena air cukup tinggi menggenangi jalan usai curah hujan cukup tinggi semenjak Rabu (26/11) malam sampai Kamis (27/11) pagi," ungkap Kepala Pelaksana BPBD Agam, Rahmat Lasmono, di Lubuk Basung pada Kamis.

Longsor dan Banjir Rusak Infrastruktur, Warga Mengungsi

Jalan provinsi dari Lubuk Basung menuju Bukittinggi juga dilaporkan terputus total akibat tanah longsor di Muko-Muko dan Alai, Nagari Koto Malintang, Kecamatan Tanjung Raya.

Selain itu, banjir setinggi 50 sentimeter turut menggenangi jalan di Sungai Rangeh, Nagari Bayur, Kecamatan Tanjung Raya.

"Jalan menuju Lubuk Basung ke Bukittinggi terputus total, karena banyak titik longsor dan banjir. Saat ini arus lalu lintas yang aman hanya Lubuk Basung menuju Kota Padang," ujar Rahmat.

Jalan provinsi lainnya yang menghubungkan Palembayan ke Bukittinggi juga tidak bisa dilalui kendaraan akibat banyaknya titik banjir.

Sementara itu, jalur dari Kota Padang menuju Bukittinggi terputus di wilayah Malalak, membuat akses ke daerah tersebut tidak dapat ditembus.

Curah hujan yang tinggi sejak 22 hingga 27 November 2025 menjadi pemicu utama terjadinya berbagai bencana di wilayah Kabupaten Agam.

Bencana yang terjadi meliputi banjir bandang, banjir biasa, tanah longsor, pohon tumbang, dan angin puting beliung.

BPBD mencatat bahwa 13 dari 16 kecamatan di Kabupaten Agam terdampak langsung oleh bencana tersebut.

Di Kecamatan Malalak, tepatnya di Malalak Timur, sekitar 135 Kepala Keluarga (KK) mengungsi setelah banjir bandang menerjang wilayah itu pada Rabu sore, 26 November.

Banjir bandang tersebut merusak puluhan rumah dan menyebabkan dua warga dilaporkan hilang terbawa arus.

Penulis :
Ahmad Yusuf