Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Pemkot Pekanbaru Bentuk Tim Pencari Fakta Usai Murid SDN 108 Meninggal Dunia Diduga Perundungan

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Pemkot Pekanbaru Bentuk Tim Pencari Fakta Usai Murid SDN 108 Meninggal Dunia Diduga Perundungan
Foto: (Sumber : Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho ketika mendatangi rumah korban diduga akibat perundungan di sekolah. ANTARA/Bayu Agustari Adha..)

Pantau - Pemerintah Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, membentuk Tim Pencari Fakta (TPF) terkait dugaan murid Sekolah Dasar Negeri 108 berinisial MAR (13) yang meninggal dunia, diduga akibat perundungan oleh teman sekelasnya.

Pembentukan Tim dan Pendampingan Korban

Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho memerintahkan TPF ini diketuai oleh Kepala Dinas Pendidikan.

Wali Kota juga meminta Dinas Pendidikan untuk melakukan pendampingan terhadap korban.

Agung Nugroho menekankan pentingnya mencari fakta dengan mengatakan, "Penting untuk mencari faktanya, karena saya tidak ingin ada terjadi kasus perundungan. Kalau memang ini karena perundungan, maka harus menjadi evaluasi ke depan."

Ia juga menyampaikan duka mendalam atas meninggalnya murid SDN Kelas VI tersebut dan langsung mendatangi rumah korban untuk bertemu dengan kedua orang tua korban pada Minggu 23 November 2025.

Agung Nugroho mengatakan, "Saya atas nama Pemkot Pekanbaru turut menyampaikan duka cita yang mendalam. Saat mendengar kabar, saya langsung ke rumah korban dan membawa Kepala Dinas Pendidikan."

Langkah Hukum dan Pernyataan Keluarga

Pihak korban telah melaporkan kasus tersebut secara resmi kepada kepolisian, dan Pemkot Pekanbaru mendukung penuh langkah tersebut agar persoalan lebih terang benderang.

Wali Kota menambahkan, "Bila perlu dinas berperan aktif dalam membantu kepolisian agar kasus tersebut ini bisa terungkap."

Orang tua MAR (13) telah membuat laporan di Kepolisian Resor Kota Pekanbaru pada Selasa 25 November 2025.

Kuasa Hukum keluarga korban, Suroto, menyebutkan bahwa sekolah mengetahui adanya perundungan karena pada peristiwa pertama sekolah sempat memediasi perdamaian.

Suroto menyatakan, “Penyangkalan sekolah yang menyatakan tak mengetahui peristiwa perundungan itu membuat pihak keluarga sedih.”

Penulis :
Ahmad Yusuf