Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Proses Pembelian Pesawat Boeing oleh Garuda Indonesia Masih dalam Tahap Diskusi dan Evaluasi Internal

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

Proses Pembelian Pesawat Boeing oleh Garuda Indonesia Masih dalam Tahap Diskusi dan Evaluasi Internal
Foto: Ilustrasi - Pesawat Garuda Indonesia bersiap melayani penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Minggu 28/9/2025 (sumber: ANTARA/Harianto)

Pantau - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) menyatakan bahwa diskusi terkait rencana pembelian pesawat Boeing masih berlangsung dan belum mencapai tahap final.

Direktur Teknis Garuda Indonesia, Mukhtaris, menegaskan bahwa keputusan pembelian pesawat harus selaras dengan program transformasi jangka panjang perusahaan.

"Jadi, diskusi terkait pembelian pesawat Boeing, terutama yang langsung ke pabrikan kan masih berjalan saat ini," ungkapnya.

Evaluasi Internal dan Rencana Pengembangan Rute

Mukhtaris menjelaskan bahwa Garuda Indonesia tengah melakukan evaluasi internal sebagai bagian dari proses pengambilan keputusan.

Evaluasi tersebut mencakup kajian terhadap komponen-komponen strategis perusahaan, seperti rencana pengembangan jaringan rute penerbangan (network plan) dan perencanaan armada (fleet plan).

"Karena pertama, memang delivery pesawat ini kan masih jauh, dan Garuda juga sedang menunggu. Kita masih review secara internal, transformation program Garuda ini seperti apa ke depannya, termasuk salah satunya adalah network plan dan juga fleet plan. Jadi, diskusinya masih berjalan sampai saat ini," ujarnya.

Antrean Pengiriman Pesawat Baru Masih Panjang

Sebelumnya, Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara menyampaikan bahwa realisasi pembelian armada baru Garuda diperkirakan membutuhkan waktu cukup panjang.

Managing Director Stakeholders Management and Communications Danantara, Rohan Hafas, menyatakan bahwa antrean pengiriman pesawat baru dari produsen global kini sangat panjang.

"Masalahnya, kita mau beli, investasi pesawat baru. Tapi pengiriman pertamanya tujuh tahun dari sekarang. Beli pesawat lagi antre," ia mengungkapkan.

Rohan menjelaskan bahwa kondisi ini berlaku untuk pesawat dari Boeing, yang pembeliannya termasuk dalam paket negosiasi tarif resiprokal antara Indonesia dan Amerika Serikat, maupun Airbus, pabrikan asal Prancis.

"Kan sudah dikontrak waktu restrukturisasi, kita harus beli Boeing. Tapi, baik Boeing atau Airbus, dua-duanya (menunggu) tujuh tahunan," katanya.

Penulis :
Leon Weldrick