Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Fadli Zon Terima Gelar Kehormatan dari Kesultanan Tidore, Tegaskan Komitmen Majukan Budaya Nasional

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Fadli Zon Terima Gelar Kehormatan dari Kesultanan Tidore, Tegaskan Komitmen Majukan Budaya Nasional
Foto: (Sumber : Upacara pemberian gelar kehormatan Kesultanan Tidore kepada Menteri Kebudayaan Fadli Zon di Kedaton Kesultanan Tidore, Maluku Utara. ANTARA/HO-Kementerian Kebudayaan..)

Pantau - Menteri Kebudayaan Fadli Zon menerima gelar kehormatan Ngofa Bangsa Nyili Gulu-gulu dari Kesultanan Tidore dalam sebuah prosesi adat yang berlangsung di Kedaton Kesultanan Tidore, Maluku Utara, pada Kamis, 27 November 2025.

Gelar tersebut disematkan langsung oleh Sultan Tidore, Husain Syah, sebagai simbol penerimaan dan persaudaraan antara Kesultanan Tidore dengan Fadli Zon.

"Terima kasih atas pemberian penghargaan budaya dengan sebuah upacara yang dipimpin oleh Sultan Tidore. Gelar ini menjadikan saya bagian dari persaudaraan Kesultanan Tidore," ungkap Fadli usai prosesi.

Dukungan pada Budaya dan Sejarah Tidore

Usai menerima gelar, Fadli Zon bersama rombongan meninjau koleksi budaya yang ada di Kedaton Kesultanan Tidore.

Koleksi tersebut mencakup berbagai pusaka, barang antik, pakaian tradisional, perlengkapan kerajaan, hingga artefak yang menjadi bagian penting dari warisan budaya Maluku Utara.

Fadli menyampaikan bahwa dirinya memiliki kedekatan emosional dengan sejarah Tidore, yang dimulai sejak ia melakukan ziarah ke makam Tuan Guru Tidore di Cape Town, Afrika Selatan, pada tahun 2017 dan kembali di tahun 2025.

Ia juga menyatakan dukungan penuh terhadap pengusulan Tuan Guru Tidore sebagai pahlawan nasional Indonesia.

Infrastruktur Budaya Jadi Prioritas, Dorong Penguatan Daerah

Kementerian Kebudayaan, menurut Fadli, terus berkomitmen memperkuat infrastruktur budaya seperti museum, keraton, dan taman budaya.

Ia mengungkapkan bahwa pemerintah telah memperbaiki lebih dari 50 sarana dan prasarana budaya melalui berbagai skema, mulai dari kemitraan publik-swasta, filantropi, hingga program tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility).

Fadli menambahkan bahwa keberadaan museum dan taman budaya dapat menjadi daya tarik pariwisata sekaligus memberikan kontribusi nyata terhadap pendapatan daerah.

Program-program Kementerian Kebudayaan, lanjutnya, bisa diselaraskan dengan agenda Pemerintah Provinsi Maluku Utara.

Beberapa contoh kolaborasi yang bisa dikembangkan bersama adalah festival musik tradisi dan pengembangan perfilman daerah.

"Semoga kita semua memiliki semangat dan komitmen untuk terus memajukan kebudayaan nasional Indonesia sebagai kekayaan bangsa," ujarnya menutup kunjungan.

Penulis :
Aditya Yohan