Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Menaker Yassierli Tinjau Program Magang Nasional 2025 di BNI, Dorong Pemerataan Kesempatan bagi Lulusan Daerah

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

Menaker Yassierli Tinjau Program Magang Nasional 2025 di BNI, Dorong Pemerataan Kesempatan bagi Lulusan Daerah
Foto: Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli (tengah) dan Direktur Utama BNI Putrama Wahju Setyawan (kedua kanan) memberikan keterangan pers di Grha BNI, Jakarta, Jumat 28/11/2025 (sumber: ANTARA/Aria Ananda)

Pantau - Menteri Ketenagakerjaan Yassierli meninjau langsung pelaksanaan Program Magang Nasional 2025 di kantor pusat PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), Jakarta, pada Jumat, 28 November 2025, untuk memastikan pelatihan berjalan sesuai sasaran.

Dialog Langsung dengan Peserta Magang di BNI

Dalam kunjungannya, Yassierli berdialog dengan peserta magang yang sedang ditempatkan di kantor pusat maupun cabang-cabang BNI lainnya.

Topik yang dibahas mencakup tugas harian, pengalaman kerja, serta kendala yang dihadapi oleh para peserta selama menjalani masa magang.

"BNI merupakan salah satu penyerap peserta magang terbesar, sekitar 3 hingga 4 ribu peserta di seluruh Indonesia," ungkap Yassierli.

Ia menekankan pentingnya pemerataan kesempatan magang bagi lulusan dari berbagai daerah.

Distribusi peserta magang, menurutnya, harus merata agar lulusan tidak perlu berpindah ke kota besar hanya untuk mendapatkan pengalaman kerja pertama.

"Kami berharap program ini menjadi kesempatan merata, tidak hanya ramai di Jakarta," ujarnya.

Penguatan Kompetensi dan Peluang Rekrutmen

Program Magang Nasional dirancang untuk menjembatani kesenjangan antara kompetensi lulusan dan kebutuhan industri melalui pengalaman kerja selama enam bulan.

Selain itu, program ini dinilai mampu mempercepat proses rekrutmen perusahaan.

"Biasanya seleksi hingga on job bisa habis enam bulan. Dengan program ini, perusahaan sudah punya data kinerja peserta. Kami berharap 30 hingga 50 persen dari mereka bisa direkrut setelah selesai," ia menjelaskan.

Direktur Utama BNI, Putrama Wahju Setyawan, menyampaikan bahwa sektor perbankan membutuhkan banyak talenta, khususnya di bidang pemasaran produk simpanan dan kredit.

"Program ini sangat bagus, sehingga dalam 6 bulan ini kami bisa mendapatkan banyak sekali talenta untuk kebutuhan kami ke depan," ungkap Putrama.

Salah satu peserta magang dari Batch 1, Ijah Maulida (22), lulusan Universitas Negeri Jakarta, menceritakan pengalamannya sebagai BNI Digital Assistant.

Ia bertugas di outlet yang banyak dikunjungi nasabah asing.

"Senang sekali bisa bekerja, magang di sini. Alhamdulillah, juga sudah dapat uang saku, sesuai UMP sekitar Rp5,3 juta," ujarnya.

Ijah mengungkapkan bahwa tantangan terbesar selama magang adalah menjaga emosi dan ritme pelayanan menghadapi karakter nasabah yang beragam.

"Awalnya sempat kaget, tapi saya beradaptasi, belajar mengatur mood dan memberikan layanan terbaik," katanya.

Ia juga menjelaskan bahwa pelatihan intensif di awal penempatan sangat membantu adaptasi terhadap sistem layanan digital perbankan.

Setiap peserta magang diawasi oleh mentor yang memantau kinerja mereka secara rutin.

"Ada logbook harian yang harus kami isi, agar kinerja terpantau," tambahnya.

Perluasan Program dan Akses Inklusif

Kementerian Ketenagakerjaan menargetkan pada Batch 3 mendatang akan membuka lebih banyak posisi magang di BUMD, BLUD, dan perusahaan milik daerah.

Selain itu, pemerintah juga sedang menyiapkan formasi khusus untuk penyandang disabilitas guna menciptakan akses kesempatan kerja yang lebih inklusif.

Penulis :
Shila Glorya