Pantau - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Agam, Sumatera Barat, mengusulkan penggunaan helikopter untuk menyalurkan bantuan dan mengevakuasi korban bencana alam di wilayah Kecamatan Malalak yang terisolasi akibat longsor.
Usulan ini disampaikan langsung oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam, Rahmat Lasmono, kepada Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, saat kunjungan ke lokasi terdampak.
“Enam jorong di Nagari Malalak Timur benar-benar terisolasi karena akses jalan terputus, ambles, dan tertimbun longsor,” ujar Rahmat.
Lokasi Pendaratan Disiapkan, Penyaluran Udara Direncanakan Sabtu
Rahmat menyampaikan bahwa lokasi pendaratan helikopter telah disiapkan, dan pengiriman bantuan udara dijadwalkan dilakukan pada Sabtu, 29 November 2025.
Langkah ini menjadi opsi mendesak mengingat kondisi darat yang tidak memungkinkan dijangkau kendaraan, baik untuk distribusi logistik maupun evakuasi korban.
Selain Kecamatan Malalak, beberapa wilayah lain di Kabupaten Agam juga mengalami isolasi serupa akibat kerusakan infrastruktur jalan.
Beberapa ruas jalan provinsi yang dilaporkan terputus antara lain:
- Lubuk Basung – Bukittinggi via Sungai Landia
- Lubuk Basung – Bukittinggi via Panta
- Padang Koto Gadang (Palembayan) – Matur
Sementara itu, jalan nasional Bukittinggi – Medan mengalami kerusakan berat akibat terban, khususnya di kawasan Padang Hijau.
“Saat ini satu-satunya akses kendaraan yang masih bisa digunakan adalah dari Lubuk Basung ke Kota Padang,” kata Rahmat.
Fokus pada Evakuasi dan Tahap Pemulihan
Rahmat Lasmono juga berharap curah hujan di wilayah Agam segera menurun agar proses pencarian 88 korban yang masih tertimbun longsor bisa segera dilanjutkan secara optimal.
Setelah tahap tanggap darurat ini, Pemkab Agam akan memfokuskan upaya ke tahap pemulihan jangka menengah dan panjang untuk memperbaiki infrastruktur dan pemulihan kehidupan warga terdampak.
Usulan penggunaan helikopter menjadi solusi strategis dalam kondisi darurat ini, mengingat keterbatasan jalur darat dan tingginya kebutuhan logistik serta evakuasi medis.
- Penulis :
- Aditya Yohan
