Pantau - Seekor gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) ditemukan mati akibat banjir bandang di Desa Meunasah Lhok, Kecamatan Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh.
Lokasi penemuan berada di daerah terisolasi yang terdampak luapan Sungai Meureudu dan hanya dapat dijangkau dengan berjalan kaki selama dua jam.
Gajah ditemukan dalam kondisi mengenaskan, terbenam di antara tumpukan kayu hutan dan lumpur, dengan posisi setengah badan terkubur dan kepala mengarah ke bawah.
"Di desa ini tidak ada gajah, warga belum pernah lihat gajah karena biasanya gajah ada di hutan. Baru sekarang ini kami lihat gajah mati karena banjir," ujar salah satu warga.
Warga tidak mampu mengevakuasi bangkai gajah karena medan yang sulit dan ketiadaan alat berat di lokasi kejadian.
Diduga Terseret dari Hulu, Kayu Hutan Rusak Fasilitas Warga
Gajah diduga terseret dari kawasan hutan di hulu sungai yang menjadi jalur banjir bandang.
"Kami juga kaget ada banyak kayu hutan terbawa sampai ke sini. Saya tidak pernah lihat kayu-kayu sebesar ini," kata warga lainnya.
Wakil Bupati Pidie Jaya, Hasan Basri, mengonfirmasi telah menerima laporan penemuan bangkai gajah di antara tumpukan material banjir bandang.
Ia menyatakan belum bisa memastikan apakah penyebab banjir berkaitan langsung dengan kerusakan hutan di daerah pegunungan.
"Sampai hari ini saya belum tahu kondisi di gunung bagaimana. Apakah kayu-kayu ini akibat penebangan atau apa, kami belum tahu. Insyaallah setelah ini kita akan cek kondisi hutan," ungkapnya.
Ia juga menyebut bahwa banyak kayu hutan yang terbawa banjir telah menyebabkan kerusakan berat pada rumah warga, fasilitas umum, sekolah, dan rumah ibadah.
Hingga Sabtu, bangkai gajah masih dalam kondisi terjepit di antara material sisa banjir dan mulai mengeluarkan bau busuk.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
- Editor :
- Ahmad Yusuf
