Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Banjir Akibat Cuaca Ekstrem di Medan Paksa 1.839 Warga Mengungsi, Status Tanggap Darurat Ditetapkan

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Banjir Akibat Cuaca Ekstrem di Medan Paksa 1.839 Warga Mengungsi, Status Tanggap Darurat Ditetapkan
Foto: Wali Kota Medan Rico Tri Putra Waas mengunjungi para pengungsi (sumber: Humas Pemkot Medan)

Pantau - Sebanyak 1.839 warga Kota Medan, Sumatera Utara, terpaksa mengungsi akibat banjir yang melanda wilayah tersebut sejak Kamis, 27 November 2025.

Cuaca ekstrem yang terjadi selama dua hari terakhir menjadi penyebab utama banjir yang merendam sejumlah kawasan di Kota Medan.

Para pengungsi kini tersebar di 11 lokasi pengungsian yang tersebar di berbagai kecamatan terdampak.

Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Kota Medan mencatat, sebanyak 645 orang telah dievakuasi dari 28 kelurahan dan 128 lingkungan di 11 kecamatan yang terdampak langsung.

Wilayah Terdampak dan Langkah Pemerintah

Kecamatan-kecamatan yang terdampak banjir meliputi Medan Johor, Medan Selayang, Medan Maimun, Medan Baru, Medan Sunggal, Medan Polonia, Medan Petisah, Medan Helvetia, Medan Labuhan, dan Medan Marelan.

Pemerintah Kota Medan langsung menetapkan status tanggap darurat bencana mulai 27 November hingga 11 Desember 2025.

Penetapan tersebut tertuang dalam Keputusan Wali Kota Medan Nomor 188.44/15.K tentang Penetapan Status Tanggap Darurat Bencana Alam di Kota Medan Tahun 2025.

Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Waas, menyatakan bahwa pemerintah telah melakukan berbagai upaya penanggulangan bencana, termasuk penyediaan dapur umum bagi warga terdampak.

Ia juga menginstruksikan seluruh jajaran pemerintah kota, mulai dari camat hingga lurah, untuk mengoptimalkan penanganan agar keselamatan masyarakat tetap terjaga.

Kesiapsiagaan Menghadapi Cuaca Ekstrem

“Pemerintah Kota Medan berada dalam masa kesiagaan menghadapi cuaca ekstrem, menyusul hujan deras yang terus berlangsung sejak dua hari terakhir,” ungkapnya.

Hingga saat ini, pemerintah terus memantau perkembangan situasi dan memastikan seluruh pengungsi mendapatkan bantuan yang diperlukan.

Penulis :
Arian Mesa