
Pantau - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan bahwa pemerintah akan terus berupaya memberikan insentif untuk industri otomotif nasional pada tahun depan, mengingat sektor ini memiliki dampak besar terhadap perekonomian Indonesia melalui keterkaitannya dengan sektor lainnya dan penyerapan tenaga kerja yang tinggi.
Menperin menekankan pentingnya insentif ini, terutama karena sektor otomotif saat ini mengalami penurunan, dengan penjualan mobil pada Januari hingga Oktober 2025 turun 10,6% dibandingkan tahun sebelumnya.
Insentif untuk Mendorong Permintaan dan Persediaan
Insentif yang sedang disiapkan akan mencakup aspek permintaan (demand) dan persediaan (supply) untuk mendukung kebangkitan industri otomotif nasional. Menperin berharap insentif ini dapat memperkuat sektor otomotif domestik dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Penjualan kendaraan listrik (EV) di Indonesia memang mengalami peningkatan, namun sebagian besar berasal dari kendaraan impor. Oleh karena itu, insentif ini diharapkan dapat mendorong produksi dan konsumsi kendaraan listrik domestik.
Pembebasan Bea Masuk untuk Mobil Listrik
Saat ini, insentif yang ada untuk kendaraan listrik (Battery Electric Vehicle/BEV) mencakup pembebasan bea masuk dan pajak barang mewah (PPnBM). Namun, sebagian besar manfaat insentif ini dirasakan oleh kendaraan listrik impor, yang menjadi perhatian pemerintah untuk lebih mendukung industri otomotif dalam negeri.
- Penulis :
- Aditya Yohan








