Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

TNI AU Jadikan Tebu Sebagai Produk Ketahanan Energi, Siapkan 500.000 Hektare Lahan untuk Hilirisasi

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

TNI AU Jadikan Tebu Sebagai Produk Ketahanan Energi, Siapkan 500.000 Hektare Lahan untuk Hilirisasi
Foto: Komandan Lanud Abdulrahman Saleh, Marsma TNI Reza R.R Sastranegara, anggota Komisi VI DPR, Rieke Diah Pitaloka, dan Asisten Teritorial Kepala Staf TNI AU, Marsekal Muda Palito Sitorus, saat akan melakukan penanaman tebu dalam program Tanam Raya Tebu di Lanud Abdulrahman Saleh, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa 2/12/2025 (sumber: ANTARA/Ananto Pradana)

Pantau - TNI Angkatan Udara (TNI AU) berkomitmen memperkuat sinergi dengan berbagai pihak guna mendukung kesuksesan hilirisasi tebu sebagai bagian dari upaya membentuk ketahanan energi dan pangan nasional.

Tebu Jadi Komoditas Strategis TNI AU

Tebu telah ditetapkan sebagai tanaman unggulan oleh TNI AU, dengan total lahan seluas sekitar 500.000 hektare yang disiapkan di sejumlah pangkalan udara.

Adapun lokasi penanaman tebu tersebut meliputi Lanud Abdulrachman Saleh, Lanud Adisutjipto, Lanud Iswahjudi, Lanud Pangeran M Bun Yamin, dan Lanud Adi Soemarmo.

Asisten Teritorial Kepala Staf TNI AU, Marsekal Muda Palito Sitorus, menyampaikan bahwa komitmen ini merupakan bagian dari langkah konkret untuk mendukung hilirisasi tebu sebagai energi alternatif.

"Saya sampaikan kepada seluruh masyarakat bahwa TNI AU ke depan akan menjadikan tebu sebagai produk ketahanan energi, termasuk pangan. Hilirisasi tidak hanya gula tapi bioetanol dan briket, kami akan berdiskusi dengan pemerintah untuk menjawab ini," ungkapnya seusai kegiatan Tanam Raya Tebu di Lanud Abdulrachman Saleh, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa (2/12/2025).

TNI AU tidak hanya fokus pada penanaman, tetapi juga turut serta dalam pembentukan pola mitigasi terhadap berbagai masalah yang dihadapi petani tebu.

Upaya mitigasi tersebut dilakukan bersama dengan pihak industri dan seluruh stakeholder terkait.

"TNI AU saat ini turun bersama stakeholder memberikan pendampingan," ia mengungkapkan.

Tujuan utama dari berbagai langkah ini adalah untuk membangun ketahanan energi dan pangan nasional, serta meningkatkan kesejahteraan para petani tebu.

Dukungan DPR dan Pemerintah

Langkah kolaboratif TNI AU mendapatkan apresiasi dari Anggota Komisi VI DPR, Rieke Diah Pitaloka.

Menurutnya, inisiatif tersebut merupakan implementasi nyata dari semangat kolaborasi yang digaungkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

"Meminjam istilah Bapak Presiden, syaratnya adalah himpun semua kekuatan rakyat, bangsa, dan negara," ungkap Rieke.

Ia juga menyatakan optimisme bahwa hilirisasi tebu guna membentuk ketahanan energi nasional dapat tercapai secara menyeluruh.

Lebih lanjut, Rieke menambahkan bahwa upaya ini akan berdampak pada penguatan sektor perindustrian dalam negeri.

"Kami pastikan 2026 menjadi tapak penting perjalanan Indonesia tentang bagaimana kita bergandengan tangan merintis penguatan industri nasional, dari hulu, tengah dan hilir," tuturnya.

Penulis :
Shila Glorya