
Pantau - Polsek Kasemen, Kota Serang, mengungkap kronologi tewasnya empat petani akibat tersambar petir di area persawahan Lingkungan Wadas Badamusalam Barat.
Peristiwa terjadi pada Selasa 2 November petang ketika para petani sedang bekerja membersihkan rumput liar di sawah.
"Awalnya para korban tengah bekerja membersihkan rumput di sawah. Namun hujan mulai turun sejak pukul 15.00 WIB," kata Nasihin.
Setelah hujan deras turun, para petani menghentikan pekerjaan dan berteduh di gubuk kecil terbuka di Blok Si Pencil di tengah persawahan.
Mereka tetap berada di gubuk tersebut hingga sore hari.
Sekitar pukul 17.15 WIB, ketika cuaca makin buruk, petir menyambar gubuk tempat sembilan orang itu berteduh.
"Peristiwa terjadi secara tiba-tiba. Salah satu korban yang masih mampu berjalan kemudian bergegas ke permukiman warga untuk meminta bantuan," ujarnya.
Petugas menemukan sebagian korban tergeletak tidak jauh dari gubuk.
Empat orang dinyatakan meninggal dunia yaitu AH berusia 48 tahun, SN berusia 52 tahun, AW berusia 37 tahun, dan RF berusia 48 tahun.
Lima korban lainnya mengalami luka-luka yaitu SM berusia 27 tahun, BH berusia 60 tahun, SY berusia 55 tahun, AK berusia 55 tahun, dan TH berusia 44 tahun.
"Kelima korban tersebut masih dilakukan perawatan karena mengalami luka bakar, dua orang diantaranya dirawat di RSDP Serang, dan tiga orang lainnya di RSUD Kota Serang. Sejauh ini kondisi stabil hanya masih syok," katanya.
Pemeriksaan dokter forensik menunjukkan adanya luka bakar khas sambaran petir pada tubuh para korban.
Jenazah keempat korban diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf







