
Pantau - Bencana banjir di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat mendorong pengelola SPPG berkreasi menghadapi kelangkaan gas dan bahan baku.
Alternatif Bahan Bakar dan Penyesuaian Menu MBG
Kepala Regional SPPG BGN Aceh Mustafa Kamal menjelaskan bahwa pihaknya telah bertemu Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Aceh untuk membahas pasokan gas.
"Sebab untuk kelancaran pasokan gas, diperlukan waktu satu sampai dua bulan lagi. Kemarin kami sudah bertemu ESDM Aceh yang menawarkan briket batu bara", ungkapnya.
SPPG Aceh saat ini memanfaatkan briket batu bara sebagai bahan bakar alternatif sementara.
Mustafa menyampaikan bahwa pihaknya juga mengganti menu Program Makan Bergizi Gratis menjadi menu lokal akibat kelangkaan bahan pangan.
Ia menjelaskan bahwa menu diganti menggunakan umbi-umbian, kacang-kacangan, tahu tempe, dan ikan yang dibudidayakan di kolam warga.
"Bahan baku makanan lokal ini masih banyak di wilayah-wilayah Aceh, diantaranya wilayah Aceh Barat, Bireun, dan Pidie", tambahnya.
Kendala Logistik dan Dampak Operasional SPPG
SPPG di tiga provinsi terdampak juga mengalami kelangkaan air bersih dan listrik.
Mereka telah menghubungi PDAM, namun perbaikan instalasi air belum dapat dipastikan karena kerusakan pascabanjir.
Karena keterbatasan bahan baku, gas, air, dan listrik, sejumlah SPPG terpaksa menghentikan kegiatan sementara.
"Untuk sementara kami baru dapat melanjutkan operasional hingga hari ini, 3 Desember 2025", ujar Mustafa.
Di Kabupaten Bireun terdapat 26 SPPG yang beroperasi, namun dua SPPG terdampak langsung banjir di Kecamatan Jangka dan Kecamatan Peusangan.
Sebanyak 21 SPPG mengalihkan penerima manfaat MBG dari siswa sekolah menjadi masyarakat karena sekolah diliburkan.
Jumlah paket makanan yang disalurkan SPPG selama masa bencana tercatat 62.826 paket pada 26 November 2025.
- Sebanyak 30.261 paket pada 27 November 2025.
- Sebanyak 37.180 paket pada 28 November 2025.
- Sebanyak 38.668 paket pada 29 November 2025.
Pada 26–30 November 2025 SPPG berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Bireun dengan meminjamkan lima kendaraan operasional.
Tiga mobil distribusi dikerahkan pada 2 Desember 2025 untuk menyalurkan bantuan kepada korban terdampak.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf







