Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Deforestasi Menurun di Tiga Provinsi Terdampak Banjir, Namun Perubahan Tutupan Lahan Masih Mengkhawatirkan

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

Deforestasi Menurun di Tiga Provinsi Terdampak Banjir, Namun Perubahan Tutupan Lahan Masih Mengkhawatirkan
Foto: Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni (tengah) bersama Wakil Menteri Kehutanan Rohmat Marzuki (kiri) dan Sekretaris Jenderal Kementerian Perhutanan Mahfudz (kanan) menyampaikan paparan saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi IV DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis 4/12/2025 (sumber: ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha)

Pantau - Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menyatakan bahwa tingkat deforestasi di tiga provinsi terdampak banjir di Sumatera mengalami penurunan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.

Pernyataan ini disampaikan dalam Rapat Kerja bersama Komisi IV DPR RI di Jakarta pada Kamis, 4 Desember 2025.

Secara nasional, tingkat deforestasi menurun dari 216.216 hektare pada tahun 2024 menjadi 166.450 hektare hingga September 2025.

Penurunan ini setara dengan 23,01 persen.

"Penurunan deforestasi tersebut juga teridentifikasi pada tiga provinsi terdampak banjir", ungkapnya.

Deforestasi Turun di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat

Di Provinsi Aceh, deforestasi turun sebesar 10,04 persen, dari 11.228 hektare pada periode 2023–2024 menjadi 10.100 hektare pada 2024 hingga September 2025.

Di Sumatera Utara, deforestasi tercatat turun 13,98 persen, dari 7.141 hektare menjadi 6.142 hektare.

Sementara di Sumatera Barat, penurunan deforestasi mencapai 14 persen, dari 6.634 hektare menjadi 5.705 hektare.

Perubahan Tutupan Lahan di DAS Terdampak Banjir

Meski deforestasi menurun, Menteri Kehutanan mengungkapkan adanya perubahan tutupan lahan dari hutan menjadi non-hutan di wilayah yang terdampak banjir.

Perubahan tersebut terjadi di 31 Daerah Aliran Sungai (DAS) yang mencakup area terdampak banjir di ketiga provinsi.

Di Aceh, selama periode 2019–2024, perubahan tutupan lahan mencapai 21.476 hektare.

Dari angka itu, 12.159 hektare berada di dalam kawasan hutan, dan 9.317 hektare di luar kawasan hutan.

Kementerian Kehutanan juga mengidentifikasi lahan kritis seluas 217.301 hektare di Aceh, yang mencakup 7,1 persen dari total DAS terdampak.

Di Sumatera Utara, wilayah banjir mencakup 13 DAS dengan total luas 207.482 hektare.

Perubahan tutupan lahan tercatat seluas 9.424 hektare selama periode 2019–2024, dengan rincian 3.427 hektare di dalam kawasan hutan dan 5.997 hektare di luar kawasan hutan.

Lahan kritis di wilayah ini mencapai 207.482 hektare, atau setara dengan 14,7 persen dari total luas DAS terdampak.

Untuk Sumatera Barat, wilayah terdampak berada di 13 DAS dengan total luas 39.816 hektare.

Perubahan tutupan lahan dari hutan ke non-hutan pada periode 2019–2024 tercatat sebesar 1.821 hektare, terdiri atas 1.444 hektare di dalam kawasan hutan dan 377 hektare di luar kawasan hutan.

Lahan kritis di wilayah DAS terdampak banjir di Sumatera Barat teridentifikasi seluas 39.816 hektare, mencakup 7,0 persen dari total luas DAS tersebut.

Penulis :
Shila Glorya