
Pantau - Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga) sekaligus Kepala BKKBN, Wihaji, menyatakan bahwa pembentukan Sekolah Lansia menjadi salah satu langkah konkret untuk mencegah penduduk lanjut usia mengalami kesepian.
Pernyataan tersebut disampaikan saat peluncuran program Lansia Berdaya (Sidaya) di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, pada Kamis (4 Desember 2025).
"Sekolah lansia merupakan bagian dari jawaban untuk memberikan ruang mereka berkegiatan, karena sebagian dari lansia hidup dalam kesepian," ungkap Wihaji.
Program Sidaya dirancang untuk memotivasi lansia agar tetap produktif, mandiri secara ekonomi, dan mampu berkontribusi bagi keluarga maupun masyarakat.
Sekolah Lansia hingga Kartu Sidaya, Wujud Kepedulian terhadap Lansia
Pemerintah melalui BKKBN menghadirkan sejumlah inisiatif dalam program Sidaya, antara lain pembentukan Sekolah Lansia di lingkungan Bina Keluarga Lansia (BKL), pelatihan lansia entrepreneur, serta penerbitan kartu identitas lansia bernama Kartu Sidaya.
Layanan yang tersedia juga mencakup pemeriksaan kesehatan untuk deteksi dini penyakit tidak bergejala serta identifikasi lansia yang membutuhkan Perawatan Jangka Panjang (PJP).
Pelatihan dan pendampingan berbasis keluarga disediakan dalam bentuk:
- Akses pendampingan lansia di dalam BKL
- Pembentukan dan pengelolaan Sekolah Lansia
- Penyediaan pembelajaran jangka panjang untuk lansia
Program lansia entrepreneur sendiri bertujuan meningkatkan kapasitas ekonomi lansia agar tetap aktif secara sosial dan mandiri secara finansial.
Kartu Sidaya yang diluncurkan memberikan akses pelayanan dan pemenuhan hak-hak dasar lansia di berbagai sektor.
Lansia Jadi Fokus Pembangunan di Tengah Bonus Demografi
Wihaji menegaskan pentingnya kehadiran negara di tengah keluarga sebagai wujud nyata perhatian terhadap kelompok lanjut usia.
"Presiden menyampaikan jangan banyak seminar, tapi cek langsung ke lapangan untuk mengetahui kondisi mereka," ujarnya.
Mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, jumlah penduduk lansia di Indonesia telah mencapai 12 persen dari total populasi 268 juta jiwa.
Dengan capaian ini, Indonesia resmi memasuki era aging population atau penduduk menua.
Fenomena tersebut sebenarnya dapat mendukung bonus demografi jika lansia tetap produktif dan tidak menjadi beban pembangunan.
Namun, data BPS juga menunjukkan bahwa 42,81 persen lansia mengalami keluhan kesehatan selama sebulan terakhir, dengan angka morbiditas mencapai 20,71 persen.
Kondisi tersebut memperkuat urgensi kerja lintas sektor untuk mewujudkan lansia yang sehat, aktif, dan produktif melalui program seperti Sidaya.
- Penulis :
- Aditya Yohan






