Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

UNAND Lepas 497 Mahasiswa untuk KKN Kebencanaan Usai Banjir Besar Terjang Sumatera Barat

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

UNAND Lepas 497 Mahasiswa untuk KKN Kebencanaan Usai Banjir Besar Terjang Sumatera Barat
Foto: Pelepasan mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebencanaan Hidroklimatologi Universitas Andalas, Sumatera Barat, Jumat 5/12/2025 (sumber: Humas Universitas Andalas)

Pantau - Universitas Andalas (UNAND) resmi melepas sebanyak 497 mahasiswa untuk mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebencanaan Hidroklimatologi sebagai bagian dari upaya tanggap darurat pascabencana banjir hidrometeorologi yang melanda Sumatera Barat.

Program ini merupakan percepatan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat sebagai respon cepat kampus terhadap musibah yang terjadi.

Rektor UNAND, Efa Yonnedi, menyatakan bahwa kegiatan KKN Kebencanaan ini memiliki makna yang luas.

"Pengabdian melalui KKN Kebencanaan ini memiliki nilai kemanusiaan, sosial, akademik, dan spiritual sekaligus mendukung berbagai program yang sudah dilakukan oleh kampus dalam proses tanggap bencana," ungkapnya.

Aksi Tanggap Bencana UNAND Sudah Dimulai Sebelumnya

Sebelum melepas mahasiswa KKN, UNAND telah melakukan serangkaian aksi tanggap darurat.

Aksi tersebut mencakup pengumpulan donasi dan penyaluran bantuan tahap pertama ke SMP 44 Batu Busuk.

Sebanyak 370 sivitas akademika UNAND yang terdampak juga telah didata secara menyeluruh.

Kampus mengirimkan sembako langsung ke rumah-rumah sivitas terdampak dan menurunkan armada pemadam kebakaran milik kampus untuk membantu pembersihan rumah warga.

UNAND juga mendirikan Posko Tanggap Bencana di Masjid Nurul Ilmi yang dibuka untuk mahasiswa serta masyarakat sekitar.

Mahasiswa yang kehilangan tempat tinggal diberikan akomodasi gratis selama satu bulan.

Selain itu, tim relawan telah diberangkatkan ke wilayah Palembayan dan Malalak di Kabupaten Agam untuk membantu proses pemulihan.

Mahasiswa Diterjunkan ke Dua Lokasi Terparah

Mahasiswa KKN akan diterjunkan ke dua wilayah utama yang terdampak paling parah, yaitu Batu Busuk dan Pasar Baru di Kota Padang.

"Melalui KKN Kebencanaan ini diharapkan dapat meringankan beban para korban sekaligus menjadi sarana pembelajaran langsung bagi mahasiswa mengenai karakter Andalasian yang dijunjung tinggi universitas," ujar Efa Yonnedi.

Fokus utama kegiatan mahasiswa meliputi pembersihan lokasi bencana, rumah warga, fasilitas umum, serta titik-titik yang masih dipenuhi lumpur dan material banjir.

Mereka juga akan membantu pemulihan fungsi dasar permukiman yang lumpuh akibat bencana.

Luaran yang diharapkan dari program ini mencakup pemetaan kendala wilayah, identifikasi kebutuhan warga, kajian kondisi pascabencana, penyusunan rekomendasi pemulihan, dan inovasi mitigasi jangka panjang.

Fokus tambahan KKN mencakup aspek kesehatan masyarakat, khususnya bagi anak-anak dan lansia, pemulihan trauma psikologis, pemulihan sanitasi, serta pengaktifan kembali ekonomi lokal.

"Mahasiswa bukan hanya hadir untuk membantu hari ini, tetapi juga menjadi bagian dari solusi yang akan memperkuat Sumbar ke depan," ia mengungkapkan.

Program KKN Kebencanaan UNAND ini resmi dimulai pada 5 Desember 2025.

Pelaksanaan KKN bersifat fleksibel dan akan disesuaikan bersama dosen pembimbing lapangan.

Beban kegiatan ditetapkan sesuai standar nasional, yaitu 180 jam atau setara empat satuan kredit semester (SKS).

Penulis :
Arian Mesa