Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Pemerintah RI Usahakan Percepatan Pemulangan Jenazah 9 WNI Korban Kebakaran di Hong Kong

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Pemerintah RI Usahakan Percepatan Pemulangan Jenazah 9 WNI Korban Kebakaran di Hong Kong
Foto: Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono ditemui usai serah terima bantuan untuk korban banjir Sumatera kepada BNPB di Gedung Pancasila Kemlu RI, Jakarta, Jumat 5/12/2025 (sumber: ANTARA/Nabil Ihsan)

Pantau - Pemerintah Indonesia melalui Menteri Luar Negeri, Sugiono, menyatakan tengah mengupayakan percepatan proses pemulangan jenazah sembilan Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban kebakaran besar di kompleks apartemen Wang Fuk Court, Tai Po, Hong Kong, pada 26 November 2025.

Sugiono menyampaikan hal ini usai acara serah terima bantuan dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI untuk korban banjir di Sumatera, yang digelar di Gedung Pancasila, Jakarta, pada Jumat (5 Desember 2025).

Ia menyampaikan belasungkawa mendalam atas meninggalnya para WNI dalam insiden tragis tersebut.

"Memang ada kendala peraturan setempat mengenai pemulangan, tapi kami juga terus berusaha mencari jalan supaya prosesnya dipercepat," ungkapnya.

Sugiono menambahkan bahwa proses pemulangan jenazah dari Hong Kong pada umumnya memakan waktu cukup lama.

Namun demikian, Kemlu RI terus melakukan koordinasi intensif dengan otoritas Hong Kong guna mempercepat kepulangan jenazah ke tanah air.

Kronologi Kebakaran dan Dampaknya

Kebakaran hebat terjadi pada 26 November 2025 di kompleks apartemen Wang Fuk Court yang terletak di kawasan Tai Po, Hong Kong.

Peristiwa tersebut menewaskan sedikitnya 159 orang, melukai 79 orang lainnya, dan menyebabkan 31 orang masih dinyatakan hilang hingga saat ini.

Data terbaru dari Kemlu RI per Kamis (4 Desember 2025) menyebutkan bahwa 9 dari korban tewas merupakan WNI.

Selain itu, 129 WNI dinyatakan selamat, satu orang masih menjalani perawatan medis, dan satu lainnya belum ditemukan.

Total terdapat 140 WNI yang menghuni kompleks apartemen tersebut, dan seluruhnya diketahui bekerja di sektor domestik.

Menurut penyelidikan awal otoritas Hong Kong, cepatnya penyebaran api dipicu oleh material perancah bambu dan lembaran plastik penutup jendela yang mudah terbakar.

Penanganan dan Koordinasi oleh KJRI

Sebagai bagian dari respons terhadap tragedi ini, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Hong Kong telah membentuk tim koordinasi keluarga.

Juru bicara Kemlu RI, Yvonne Mewengkang, menyatakan pada Minggu (30 November 2025) bahwa tim ini bertugas memastikan semua informasi penting terkait korban WNI dapat diterima dan dipahami oleh keluarga mereka.

"Tim tersebut bertugas untuk memastikan semua informasi yang diperlukan serta menjawab pertanyaan dari keluarga korban WNI dapat ditangani dengan baik," ia mengungkapkan.

Sementara itu, otoritas Hong Kong telah menahan sedikitnya 21 orang yang dianggap bertanggung jawab atas insiden ini, termasuk kontraktor utama, sub-kontraktor perancah dan sistem alarm kebakaran, serta konsultan teknis proyek.

Pemerintah Indonesia terus mengikuti perkembangan penyelidikan dan menjalin komunikasi aktif dengan pihak Hong Kong untuk memastikan hak dan kepentingan WNI terpenuhi sepenuhnya.

Penulis :
Arian Mesa