
Pantau - Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menyalurkan bantuan tanggap bencana senilai Rp3 miliar kepada korban bencana alam di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, sebagai bentuk kepedulian dan solidaritas nasional.
Bantuan dari Dana Abadi Umat untuk Kemaslahatan
Bantuan tersebut bersumber dari nilai manfaat Dana Abadi Umat (DAU) yang dikelola BPKH dan dialokasikan khusus untuk kegiatan kemaslahatan, termasuk dalam penanggulangan bencana.
Distribusi bantuan difokuskan ke titik-titik pengungsian dan wilayah terdampak parah.
Kepala Pelaksana BPKH, Fadlul Imansyah, menyampaikan bahwa bantuan ini mengandung makna solidaritas dari seluruh jamaah haji dan masyarakat Indonesia.
"Bantuan ini bukan sekadar materi, melainkan pesan solidaritas dari jamaah haji dan masyarakat Indonesia bahwa saudara-saudara kita di Sumatera tidak sendirian dalam menghadapi ujian ini," ujarnya.
Bantuan dalam Bentuk Logistik Esensial untuk Pengungsi
Bantuan diwujudkan dalam bentuk logistik yang paling dibutuhkan oleh para pengungsi di lapangan.
Rincian bantuan mencakup:
- Paket sembako keluarga
- Hygiene kit
- Selimut dan alas tidur
- Kebutuhan khusus untuk ibu dan bayi
- Peralatan kebersihan
- Logistik pendukung lainnya
Anggota Badan Pelaksana BPKH, Sulistyowati, menekankan pentingnya sinergi dan kecepatan dalam penyaluran bantuan agar tepat sasaran dan tepat waktu.
BPKH menggandeng berbagai mitra kemaslahatan serta pemerintah daerah setempat untuk menjamin distribusi bantuan berjalan lancar.
"Kami menyadari bahwa dalam situasi bencana, kecepatan dan ketepatan adalah kunci. Oleh karena itu, bantuan ini kami wujudkan dalam barang-barang esensial yang paling dibutuhkan di titik pengungsian, mulai dari pangan hingga perlengkapan bayi," jelas Sulistyowati.
BPKH berharap bantuan ini dapat meringankan beban para penyintas dan mempercepat proses pemulihan di wilayah-wilayah terdampak bencana di Sumatera.
- Penulis :
- Aditya Yohan








