Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Pendangkalan Sungai Aek Godang Akibat Longsor Picu Banjir, Ratusan Warga Sibolga Julu Mengungsi

Oleh Gerry Eka
SHARE   :

Pendangkalan Sungai Aek Godang Akibat Longsor Picu Banjir, Ratusan Warga Sibolga Julu Mengungsi
Foto: (Sumber:Warga berada di Sungai Aek Godang yang mengalami pendangkalan di Sibolga Julu, Sumatera Utara, Sabtu (6/12/2025). Pendangkalan Sungai Aek Godang disebabkan bencana longsor yang terjadi pada Jumat (27/11/2025). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc. (ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA))

Pantau - Aliran Sungai Aek Godang di Sibolga Julu, Sumatera Utara, mengalami pendangkalan signifikan akibat bencana longsor yang terjadi di kawasan perbukitan hulu sungai pada Jumat, 27 November 2025.

Material longsor berupa pasir, batu, dan batang kayu terbawa arus dan menumpuk di dasar sungai, menyebabkan perubahan bentuk aliran dan menyulitkan jalannya air.

Permukaan air sungai kini surut drastis, bahkan hanya setinggi betis orang dewasa berdasarkan pantauan pada Sabtu, 6 Desember 2025.

Sungai Berubah Jadi Daratan, Warga Bisa Menyebrang Jalan Kaki

Penumpukan material longsor membuat sempadan Sungai Aek Godang terlihat lebih lebar, sementara bagian tengah sungai kini menyerupai daratan.

Sonia, warga Sibolga Julu, membenarkan perubahan drastis ini dan menyebut curah hujan tinggi pada 25–27 November 2025 sebagai pemicu awal meningkatnya debit air sungai.

"Sekarang sungai sudah menyerupai daratan dan bisa diseberangi warga dengan jalan kaki. Padahal sebelum peristiwa itu alirannya dalam", ungkap Sonia.

Ia menambahkan bahwa pendangkalan sungai menyebabkan aliran menjadi tidak lancar dan meningkatkan risiko luapan saat hujan deras kembali turun.

Ratusan Warga Mengungsi, Kini Mulai Kembali ke Rumah

Akibat meluapnya sungai, banjir sempat merendam jalan raya dan permukiman di sekitar jalur Sibolga–Tapanuli Tengah.

Sejumlah warga terpaksa mengungsi ke Aula Gereja HKBP Sibolga Julu di Kelurahan Angin Nauli karena khawatir terjadi banjir susulan atau longsor lanjutan dari perbukitan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sibolga mencatat sekitar 700 warga mengungsi selama masa tanggap darurat.

Namun pada hari ke-12 pascabencana, sebagian besar warga telah kembali ke rumah masing-masing setelah curah hujan mereda dan debit air menurun.

"Mereka sekarang pulang dan mulai membersihkan rumah masing-masing", kata Sonia, seraya berharap agar normalisasi aliran sungai segera dilakukan.

Warga menilai upaya normalisasi mendesak dilakukan untuk mencegah terulangnya bencana serupa di masa mendatang.

Penulis :
Gerry Eka