
Pantau - Pakar dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Mariana Marselina, menilai langkah cepat Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam menggalang donasi melalui program Kementan Peduli sebagai tindakan yang layak dicontoh, terutama dalam situasi darurat seperti bencana banjir dan longsor yang melanda wilayah Sumatera.
Respons Cepat dan Donasi Besar Jadi Teladan Sosial
Mariana menyampaikan pernyataan tersebut dari Jakarta pada Minggu, 7 Desember 2025.
"Ini patut dicontoh karena di sana banyak masyarakat yang perlu mendapat penanganan cepat, terutama di sektor kebutuhan pangan", ungkapnya.
Ia memuji penggalangan donasi besar yang dilakukan secara cepat hanya dalam waktu satu jam saat Mentan Amran menyampaikan pidatonya.
"Ini langkah yang sangat kongkrit karena donasi besar yang terkumpul digalang dalam waktu yang juga sangat cepat", lanjut Mariana.
Menurutnya, aksi tersebut menunjukkan kepekaan sosial tinggi sekaligus memberikan keteladanan bagi seluruh jajaran di Kementerian Pertanian (Kementan).
Mariana juga mengaitkan aksi ini dengan semangat penggalangan dana yang pernah dilakukan Mentan Amran saat bencana di Palu, di mana donasi yang terkumpul saat itu mencapai Rp50 miliar dalam waktu satu jam.
Kini, semangat yang sama kembali terlihat dalam penanganan bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Kementan Peduli Bencana Dilepas Langsung dari Tanjung Priok
Bantuan kemanusiaan melalui program Kementan Peduli Bencana dilepas langsung oleh Mentan Amran bersama Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, dan jajaran TNI.
Pelepasan bantuan tersebut berlangsung di Dermaga Kolinlamil, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, pada Jumat, 5 Desember 2025.
Bantuan difokuskan pada kebutuhan pangan masyarakat yang terdampak banjir dan longsor di Sumatera, sebagai bagian dari komitmen nyata Kementan dalam tanggap bencana.
- Penulis :
- Gerry Eka







