Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Gerak Cepat Pemerintah Pulihkan Sumatera di Masa Bencana

Oleh Gerry Eka
SHARE   :

Gerak Cepat Pemerintah Pulihkan Sumatera di Masa Bencana
Foto: (Sumber:Foto udara Sungai Nanggang yang meninggi di kawasan permukiman bekas terdampak banjir bandang di Jorong Kayu Pasak, Nagari Salareh Aia, Palembayan, Agam, Sumatera Barat, Sabtu (6/12/2025). )

Pantau - Pemerintah bergerak cepat dalam menangani dampak bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat sejak akhir November 2025, dengan fokus pada pemulihan infrastruktur, layanan publik, serta penguatan mitigasi bencana.

Kondisi Awal Bencana dan Kerusakan

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 2 Desember 2025, bencana telah menewaskan 708 orang.

Putusnya akses jalan, jembatan, serta aliran listrik menyebabkan wilayah-wilayah terisolasi, sehingga memperlambat distribusi bantuan dan proses evakuasi.

Upaya Pemerintah Pusat: Telekomunikasi hingga Infrastruktur

1. Pemulihan Telekomunikasi

Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) berhasil memulihkan 707 dari 2.463 menara BTS dalam waktu 24 jam.

Internet satelit SATRIA-1 dipasang di 14 titik darurat di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara.

Menteri Kominfo Meutya Hafid menyampaikan:

95% BTS di Sumbar telah pulih

90% di Sumut sudah aktif kembali

Aceh masih terganggu, dengan 60% BTS belum aktif akibat listrik belum normal

2. Pemulihan Infrastruktur Darat

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memprioritaskan pembukaan jalur darat, terutama di Pantai Utara – Tapanuli, serta pemasangan Jembatan Bailey di lokasi strategis.

Jika kekurangan alat berat terjadi, PUPR akan mengirim dukungan dari provinsi tetangga seperti Riau, Bengkulu, dan Lampung.

3. Dukungan untuk Pendidikan

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menyalurkan bantuan awal berupa:

Pembersihan sekolah

Penyediaan buku dan alat belajar

Penggantian alat pembelajaran yang rusak, termasuk papan interaktif digital (PID)

4. Evaluasi Tata Ruang dan Lingkungan

Kementerian ATR/BPN dan KLHK akan mengevaluasi ulang pemanfaatan ruang agar sesuai dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan.

Langkah ini bertujuan mengurangi risiko bencana di masa depan melalui tata kelola lahan yang lebih berkelanjutan.

Dukungan Nasional dan Distribusi Logistik

BNPB bersama TNI, Polri, dan berbagai kementerian fokus pada lima prioritas tanggap darurat, yaitu:

Pencarian dan evakuasi korban

Distribusi logistik bagi masyarakat

Pembukaan akses jalan

Pemulihan jaringan komunikasi

Pemulihan listrik dan ketersediaan BBM

Untuk mempercepat distribusi bantuan, dikerahkan:

40 helikopter BNPB

10 helikopter TNI dan Polri

Helikopter-helikopter ini mengangkut 25–35 ton bantuan per hari ke posko dan kantong pengungsian.

TNI juga aktif menyalurkan bantuan dengan berjalan kaki ke lokasi-lokasi yang masih terisolasi akibat kerusakan akses darat.

Kesimpulan: Respons Terkoordinasi dan Fokus Jangka Panjang

Pemerintah pusat menunjukkan komitmen all out dalam memulihkan wilayah terdampak bencana di Sumatera.

Koordinasi lintas kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah terus ditingkatkan.

Fokus pemulihan mencakup jangka pendek seperti pembukaan akses dan distribusi logistik, serta jangka panjang berupa pembangunan infrastruktur, pemulihan layanan publik, dan penguatan sistem mitigasi bencana nasional.

Penulis :
Gerry Eka