Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Hasan Nasbi Minta Jangan Salahkan Satu Menteri soal Banjir Sumatera: "Presiden yang Berhak Tegur Kabinet"

Oleh Gerry Eka
SHARE   :

Hasan Nasbi Minta Jangan Salahkan Satu Menteri soal Banjir Sumatera: "Presiden yang Berhak Tegur Kabinet"
Foto: (Sumber: Mantan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan menyampaikan tanggapan atas sindiran antarmenteri yang terjadi setelah banjir melanda tiga provinsi di Pulau Sumatera, yang diunggah melalui akun media sosialnya microphone.hasan.nasbi di Jakarta, Minggu (7/12/2025). ANTARA/HO-microphone Hasan Nasbi)

Pantau - Mantan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, meminta semua pihak agar tidak terburu-buru menyimpulkan akar penyebab banjir di Sumatera dan tidak saling menyalahkan antarmenteri dalam kabinet.

Kritik Sindiran Antarmenteri dan Ajakan Taubatan Nasuha

Pernyataan ini disampaikan Hasan melalui media sosialnya dari Jakarta pada Minggu, menanggapi ajakan taubatan nasuha yang sebelumnya disampaikan Menko PMK Muhaimin Iskandar kepada tiga menteri, yaitu Raja Juli Antoni (Menteri Kehutanan), Bahlil Lahadalia (Menteri ESDM), dan Hanif Faisol Nurofiq (Menteri Lingkungan Hidup).

“Kalau saya sih mau menggarisbawahi dua hal, yang berhak memperingatkan anggota kabinet itu bosnya kabinet, bosnya kabinet itu presiden. Hanya presiden yang bisa memberikan peringatan kepada anggota kabinet, baik itu secara tertutup maupun terbuka,” kata Hasan.

Menurutnya, penilaian terhadap kesalahan seorang menteri tidak bisa didasarkan hanya pada satu kejadian bencana, karena akar persoalan bisa berasal dari kebijakan yang sudah berlangsung selama puluhan tahun.

Hasan juga menyoroti adanya sindiran antarmenteri setelah banjir melanda tiga provinsi di Pulau Sumatera, dan menilai bahwa kondisi tersebut menunjukkan ketidaksatuan di dalam kabinet.

“Padahal, kita justru sekarang lagi butuh solid-solidnya ini,” ujarnya.

Ajak Fokus pada Solusi Jangka Panjang, Bukan Saling Menyalahkan

Hasan menyatakan bahwa menyalahkan satu atau dua menteri, apalagi yang baru menjabat selama setahun, bukanlah pendekatan yang bijak.

“Ini bukan kesalahan satu orang dua orang, coba lihat dulu kesalahannya menteri yang bersangkutan? Gara-gara satu kejadian mereka baru jadi menteri satu tahun, bener enggak ini kesalahan mereka?” katanya.

Ia mempertanyakan apakah kerusakan lingkungan yang memicu banjir sudah berlangsung sejak 30, 40, bahkan 50 tahun lalu, dan menegaskan perlunya penelusuran akar masalah secara menyeluruh.

Hasan juga meminta agar kritik yang berkembang diarahkan untuk mencari solusi jangka panjang dan tidak dijadikan ajang saling tuding di ruang publik.

“Soal pertobatan nasuha ya ayo taubatan nasuha. Semua kita taubatan nasuha, tapi dudukkan perkara pada tempatnya, jangan main jurus pukul rata,” ujarnya.

Penulis :
Gerry Eka