
Pantau - Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Nusa Tenggara Barat mengingatkan pendaki agar tetap waspada terhadap potensi bencana akibat cuaca ekstrem di akhir 2025.
Kondisi Jalur Licin dan Risiko Longsor
" Kami mengimbau kepada seluruh pendaki dan pengunjung untuk tetap waspada.", ungkap Budi Soesmardi dari TNGR.
Cuaca ekstrem menyebabkan jalur naga menuju Pelawangan Sembalun menjadi licin.
Kondisi licin dipicu curah hujan tinggi, kemiringan topografi jalur, dan struktur tanah berpasir di kawasan pendakian Sembalun.
"Sehingga menyebabkan jalur longsor dan membuat rongga yang cukup dalam.", ujar Budi.
TNGR menyampaikan bahwa informasi bahaya telah diberikan kepada pengunjung, pemandu, dan pelaku wisata untuk meningkatkan kewaspadaan saat melewati jalur tersebut.
Antisipasi TNGR dan Imbauan bagi Pendaki
Petugas taman nasional melakukan perbaikan jalur sebagai langkah mitigasi.
" Kami juga membuat penahan menggunakan karung.", kata Budi menambahkan.
Menurut prakiraan cuaca resmi BMKG NTB, Pulau Lombok berada pada status waspada dengan potensi hujan sedang hingga lebat, angin kencang, dan petir.
Sebagai kawasan konservasi bertopografi terjal, hujan deras meningkatkan risiko jalur licin, longsor, luapan sungai, pohon tumbang, dan suhu dingin ekstrem di Rinjani.
Pendaki diimbau untuk mengecek prakiraan cuaca sebelum mendaki, memakai perlengkapan tahan air dan penghangat tubuh, serta mengikuti arahan petugas dan SOP pendakian.
"Prioritaskan keselamatan, bukan hanya pencapaian puncak.", tegas Budi.
- Penulis :
- Aditya Yohan







