
Pantau - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, meresmikan Embung Lapangan Merah yang terletak di Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, sebagai langkah konkret mengurangi risiko banjir di wilayah tersebut.
Embung yang dibangun di atas lahan seluas hampir 5.000 meter persegi ini difungsikan untuk menahan limpasan air dari kawasan hulu.
Berdasarkan data Dinas Sumber Daya Air (SDA), wilayah tersebut merupakan salah satu daerah rawan banjir di Jakarta, terutama saat musim hujan.
"Catchment area-nya 87 hektare, tapi intinya tiga RW mengalami pengurangan yang sangat signifikan banjir yang ada di tempat ini," ungkap Pramono saat peresmian.
Tiga RW Langganan Banjir Jadi Prioritas
Tiga RW yang dimaksud adalah RW 15, RW 16, dan RW 18 di kawasan Jagakarsa, yang selama ini menjadi langganan banjir tahunan.
Embung Lapangan Merah diharapkan mampu mengurangi genangan banjir hingga 50 persen di ketiga RW tersebut.
Lokasi embung ini juga strategis karena berbatasan langsung dengan Universitas Indonesia dan wilayah Depok.
Pramono menegaskan bahwa keberadaan embung ini tidak boleh hanya menjadi proyek seremonial, tetapi harus dijaga dan dirawat untuk menjaga keberlanjutan fungsinya.
Perluasan Tampungan Air dan Target PAM Jaya
Selain pembangunan Embung Lapangan Merah, Pemprov DKI Jakarta juga tengah mengoptimalkan pembangunan embung lain di berbagai wilayah ibu kota.
Pramono menginstruksikan PAM Jaya dan Dinas SDA untuk memperluas area tampungan air sekaligus menambah sumber air baku.
"Sekarang ini, PAM Jaya maupun SDA saya minta untuk mencari pusat-pusat air baru sekaligus tempat tampungan. Target PAM Jaya tahun ini 80 persen cakupannya bisa terpenuhi, sekarang sudah 78 persen," ujarnya.
Langkah ini dilakukan untuk menjawab kebutuhan air bersih warga Jakarta sekaligus mendukung sistem pengelolaan air yang terpadu.
- Penulis :
- Aditya Yohan






