
Pantau - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendistribusikan 15 ton pangan murah ke Kepulauan Seribu melalui Pelabuhan Marina, Ancol, Jakarta Utara, dalam rangka menyambut Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Pastikan Harga Stabil dan Pasokan Aman di Kepulauan
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, menjelaskan bahwa langkah ini diambil untuk menjamin ketersediaan stok dan menjaga stabilitas harga pangan menjelang libur akhir tahun.
"Untuk itu, hari ini kita kirimkan 15 ton berisi tujuh jenis komoditas. Kapal yang dikirim ada tiga, yaitu satu dari Bank Indonesia dan dua dari Dinas Perhubungan. Mudah-mudahan harga di Kepulauan Seribu bisa betul-betul terjaga. Tadi saya juga menyampaikan kepada Ibu Asisten dan Bapak Bupati, apabila masih ada potensi kenaikan harga, kita akan kirim tambahan," ujarnya.
Distribusi pangan dilakukan agar masyarakat di Kepulauan Seribu dapat menyambut Natal dan Tahun Baru dengan tenang tanpa kekhawatiran terhadap pasokan bahan pokok.
Harga pangan di Kepulauan Seribu selama ini cenderung lebih tinggi dibanding wilayah daratan karena faktor distribusi dan cuaca yang tidak menentu.
Pramono menegaskan, "Prinsip saya, masyarakat di Kepulauan Seribu harus bisa menyambut Natal dan Tahun Baru dengan harga yang terkontrol. Komoditas utama yang dikirim, di antaranya beras, ayam, cabai, minyak goreng, bawang merah, bawang putih, dan lainnya. Jadi, inilah yang kami lakukan untuk menjaga stabilitas harga, tidak hanya di Kepulauan Seribu, tetapi juga di wilayah daratan."
Kolaborasi BUMD dan Upaya Kendalikan Inflasi
Distribusi pangan murah ini merupakan hasil kerja sama antara Pemprov DKI Jakarta dan sejumlah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bergerak di bidang pangan.
BUMD yang terlibat antara lain Food Station, Pasar Jaya, dan Dharma Jaya.
Rincian distribusi pangan meliputi 3 ton beras dan 3 ton gula dari Food Station, 3 ton minyak goreng ukuran 1 liter, serta 4 ton minyak goreng ukuran 2 liter.
Selain itu, turut disalurkan 1 ton daging ayam dari Dharma Jaya, 300 kg biskuit kaleng, 700 kg sirup, serta cabai dan bawang dalam jumlah yang tidak dirinci.
Program ini tidak hanya bertujuan menjaga kestabilan harga, tetapi juga mendukung pengendalian inflasi di Jakarta secara menyeluruh.
Pemerintah berharap kebijakan ini mampu menciptakan kesetaraan akses pangan antara wilayah kepulauan dan daratan.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf






