
Pantau - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Batam mencatat lonjakan jumlah akseptor Metode Operasi Pria (MOP) atau vasektomi hingga dua kali lipat pada tahun 2025, dengan total 24 akseptor dari target hanya 10 orang.
Edukasi Langsung ke Kecamatan Ubah Pandangan Masyarakat
Peningkatan jumlah peserta MOP ini disambut baik oleh pemerintah daerah sebagai hasil dari strategi penyuluhan langsung yang telah dilakukan sejak tahun 2024.
"Alhamdulillah ini menjadi salah satu kebanggaan kami di tahun ini. Tahun lalu kami mencatat ada 12 akseptor dan tahun ini dua kali lipat," ungkap perwakilan DP3AP2KB Batam.
Sebelumnya, dari target 10 orang per tahun, biasanya hanya 2–4 orang yang bersedia mengikuti MOP.
Namun, penyuluhan yang dilakukan langsung ke tingkat kecamatan terbukti berhasil menjangkau lebih banyak pria yang sebelumnya ragu menjalani prosedur vasektomi.
"Karena sebelum-sebelumnya, dengan target 10 orang biasanya hanya 2-4 akseptor dalam setahun, dan tahun ini jauh lebih banyak dan melampaui target," lanjutnya.
Penyuluhan dilakukan dengan menghadirkan dokter dan akseptor MOP yang telah menjalani prosedur.
" Kami membawa dokter dan juga akseptor yang sudah menjalani MOP. Mereka menjelaskan langsung bagaimana prosesnya, apa yang dilakukan pada saluran vas deferens, dan membantah stigma negatif. Setelah dijelaskan, masyarakat lebih menerima," ujarnya.
Program Gratis dan Insentif Tingkatkan Minat Akseptor
Untuk meningkatkan partisipasi, pemerintah menyediakan layanan MOP secara gratis bekerja sama dengan Klinik dr Meman.
Akseptor juga mendapat kompensasi dua hari tidak bekerja sebesar Rp450 ribu, transportasi Rp200 ribu, serta konsumsi selama proses.
"Prosedur MOP diberikan secara gratis. Kami kerja sama dengan Klinik dr Meman. Akseptor mendapat kompensasi dua hari tidak bekerja sebesar Rp450 ribu, ditambah transportasi Rp200 ribu serta konsumsi," jelasnya.
Insentif serupa juga diberikan kepada kader lapangan yang berhasil mengajak calon akseptor untuk bergabung dalam program ini.
Program MOP difokuskan bagi pasangan yang memang sudah tidak ingin memiliki anak lagi, guna memastikan keberlangsungan program keluarga berencana.
" Dengan 24 akseptor, berarti pandangan negatif itu semakin berkurang. Masyarakat mulai percaya setelah melihat langsung penjelasan tenaga medis dan pengalaman akseptor. Ini menunjukkan perubahan yang positif," tutupnya.
- Penulis :
- Aditya Yohan







