Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Ridwan Bae Tinjau Langsung Penanganan Bencana di Sumatera, Dorong Pemerintah Tetapkan Lokasi Hunian Korban

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Ridwan Bae Tinjau Langsung Penanganan Bencana di Sumatera, Dorong Pemerintah Tetapkan Lokasi Hunian Korban
Foto: Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Ridwan Bae saat kunjungan kerja reses ke Provinsi Sumatera Barat, Rabu 10/12/2025 (sumber: DPR RI)

Pantau - Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Ridwan Bae, melakukan kunjungan kerja reses ke Provinsi Sumatera Barat guna meninjau langsung penanganan bencana yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera.

Dalam kunjungannya, Ridwan menyampaikan rasa prihatin dan belasungkawa kepada masyarakat terdampak di Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh.

Ia menjelaskan bahwa kunjungan tersebut dilakukan serentak oleh sejumlah anggota Komisi V ke tiga provinsi tersebut.

Menurut Ridwan, tujuan utama dari kunjungan ini adalah untuk melihat secara langsung sejauh mana langkah yang telah diambil pemerintah dalam menangani kesulitan yang dihadapi masyarakat pascabencana.

"Saya mengapresiasi laporan para mitra Komisi V DPR RI, yang menunjukkan bahwa berbagai kementerian serta lembaga mitra Komisi V telah bekerja maksimal," ungkapnya.

Meskipun begitu, ia menilai masih banyak hal yang perlu dibenahi agar penanganan yang dilakukan dapat lebih tepat sasaran dan berkelanjutan.

Ridwan menyoroti pentingnya penyelesaian persoalan dasar masyarakat, terutama kebutuhan mendesak seperti air bersih, infrastruktur jalan, jembatan, irigasi, hingga perumahan.

Ia menilai bahwa pemerintah masih dalam tahap penataan dan penyusunan langkah terbaik untuk menentukan solusi permanen bagi masyarakat terdampak.

Ridwan juga menekankan pentingnya kejelasan dalam penetapan lokasi hunian baru bagi para korban bencana.

Pemerintah saat ini masih mempertimbangkan apakah masyarakat akan direlokasi atau tetap tinggal di lokasi semula.

Komisi V menilai bahwa opsi relokasi merupakan pilihan ideal, mengingat banjir yang terjadi di beberapa wilayah memiliki potensi untuk terulang setiap tahun.

Ridwan menyatakan bahwa pemerintah perlu bekerja secara konkret dan akurat, meskipun proses tersebut membutuhkan waktu yang tidak singkat.

Menurutnya, ketelitian dalam menentukan lokasi dan pembangunan hunian sangat krusial agar masyarakat tidak kembali terdampak bencana di masa mendatang.

Ia menambahkan bahwa kualitas penanganan jauh lebih penting dibandingkan dengan sekadar kecepatan pelaksanaan.

Ridwan mengapresiasi langkah konkret yang telah dilakukan pemerintah, meskipun ia mengakui masih ada kelemahan dalam beberapa aspek penanganan.

"Informasi mengenai kepastian relokasi atau pembangunan perumahan permanen masih belum diperoleh secara final dalam kunjungan tersebut," ia mengungkapkan.

Ia juga menyinggung pentingnya percepatan penyelesaian persoalan ini karena masyarakat akan segera memasuki bulan puasa dan perayaan Idul Fitri.

Ridwan berharap sebelum momentum tersebut tiba, pemerintah sudah dapat memberikan keputusan yang jelas agar masyarakat tidak terus berada dalam ketidakpastian.

Komisi V DPR RI akan menindaklanjuti seluruh temuan dari kunjungan ini dalam rapat bersama pemerintah dan kementerian terkait.

"Kepastian mengenai hunian bagi masyarakat terdampak akan menjadi salah satu fokus utama yang akan dibahas dalam waktu dekat," tegasnya.

Fokus pada Relokasi dan Solusi Permanen

Penanganan bencana yang bersifat berkelanjutan menjadi sorotan utama dalam kunjungan kerja ini.

Komisi V menilai bahwa upaya relokasi yang tepat lokasi dan perencanaan matang akan menjadi kunci untuk memastikan keselamatan jangka panjang masyarakat terdampak.

Keputusan akhir terkait relokasi dan pembangunan hunian permanen diharapkan segera diambil oleh pemerintah pusat agar proses pembangunan dapat segera dimulai.

Melalui kunjungan ini, DPR RI menegaskan komitmennya untuk mengawal proses penanganan bencana secara aktif dan menyeluruh.

Seluruh masukan dan temuan dari lapangan akan dibahas secara serius dalam rapat koordinasi dengan kementerian terkait guna memastikan tidak ada masyarakat yang tertinggal dalam proses pemulihan.

Penulis :
Arian Mesa