
Pantau - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendorong sinergi Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia DKI Jakarta untuk menekan ketimpangan dan kemiskinan sebagai persoalan krusial di ibu kota.
Balai Kota Dibuka untuk Kolaborasi Mahasiswa
Dorongan tersebut disampaikan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung saat menghadiri Konferensi Daerah Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia DKI Jakarta di Balai Kota DKI Jakarta.
Pramono Anung menyampaikan pandangannya sebagai aktivis yang telah lama berkecimpung dalam gerakan mahasiswa.
Ia menyatakan, "Sebagai aktivis yang lama sekali, saya tahu bahwa GMNI selalu mempunyai peran yang strategis untuk menjaga kebangsaan, nasionalisme, dan yang paling utama adalah hal yang berkaitan dengan kemiskinan," ungkapnya.
Kehadiran Gubernur DKI Jakarta dalam Konferda GMNI menegaskan komitmen Pemprov DKI untuk membuka ruang dialog dan kolaborasi dengan mahasiswa serta alumni pergerakan.
Pramono Anung menegaskan pembukaan Konferda GMNI DKI Jakarta di Balai Kota dilakukan atas permintaannya sendiri.
Ia menyampaikan, "Hari ini, saya hadir di Balai Kota bersama dengan alumni GMNI dalam rangka Konferensi Daerah ke-5 GMNI DKI Jakarta. Pembukaan Konferda ini memang saya minta dilaksanakan di Balai Kota, karena saya memberikan kesempatan bagi organisasi apapun untuk bisa berinteraksi dengan Balai Kota secara baik," ungkapnya.
Balai Kota ditegaskan sebagai rumah bersama yang terbuka bagi seluruh elemen masyarakat, termasuk organisasi kemahasiswaan.
Ketimpangan Jadi Tantangan Serius Jakarta
Pramono Anung menegaskan dirinya memahami peran GMNI dalam sejarah pergerakan mahasiswa Indonesia yang konsisten menjaga nilai kebangsaan, nasionalisme, dan kepentingan rakyat kecil.
Ia berharap Konferda melahirkan kepengurusan baru GMNI DKI Jakarta dan Persatuan Alumni GMNI yang mampu bersinergi dengan Pemprov DKI.
Sinergi tersebut dinilai penting untuk merespons persoalan ketimpangan ekonomi di Jakarta.
Pramono Anung menyampaikan, "Saya berharap kepengurusan GMNI yang baru dan PA GMNI bisa bersinergi dengan Balai Kota dalam kepemimpinan yang saya pimpin, terutama dalam menjaga prinsip bahwa persoalan Jakarta, salah satu yang serius adalah persoalan gini ratio atau kemiskinan," ungkapnya.
Ia menjelaskan hampir seluruh indikator ekonomi Jakarta seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, kemiskinan, dan pengangguran mengalami perbaikan.
Namun, ketimpangan sosial atau gini ratio belum menunjukkan perbaikan signifikan.
Pramono Anung menyatakan, "Hampir semua indikasi, apakah itu pertumbuhan ekonomi, inflasi, kemiskinan, kemudian juga pengangguran, mengalami perbaikan. Tetapi gini ratio-nya tidak. Ini artinya, orang kaya di Jakarta memang banyak sekali," ungkapnya.
Dalam delapan bulan kepemimpinannya, peringkat Jakarta naik menjadi 71 dari 156 kota dunia berkat fokus penanganan banjir, kemacetan, dan polusi.
Kondisi tersebut mendorong Pemprov DKI memperkuat program yang langsung menyentuh kelompok ekonomi menengah ke bawah agar manfaat pembangunan lebih merata.
Pramono Anung meyakini program Pemprov DKI sejalan dengan nilai perjuangan GMNI dan PA GMNI.
Ia menyampaikan, "Untuk itu, program-program yang saya adakan di lapangan, saya yakin pasti senapas dengan teman-teman PA GMNI. Inilah yang ingin kami sampaikan," ungkapnya.
Gubernur DKI Jakarta berharap GMNI terus melahirkan kader muda yang kritis, berintegritas, dan peduli terhadap persoalan bangsa serta daerah.
Konferda V GMNI DKI Jakarta menjadi momentum konsolidasi organisasi dan perumusan arah perjuangan ke depan dengan mengusung tema Menyongsong 500 Tahun Jakarta dan Tantangan Membangun Peradaban Kota.
- Penulis :
- Aditya Yohan








