Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

MPR RI Salurkan 5.000 Paket Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Aceh, Muzani Soroti Kondisi Memprihatinkan Pengungsi

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

MPR RI Salurkan 5.000 Paket Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Aceh, Muzani Soroti Kondisi Memprihatinkan Pengungsi
Foto: Ketua MPR RI Ahmad Muzani menyalurkan bantuan untuk korban bencana (sumber: MPR)

Pantau - Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI menyalurkan sebanyak 5.000 paket bantuan kepada korban bencana banjir bandang yang terjadi di Aceh Utara, Aceh Tamiang, dan Aceh Timur.

Ketua MPR RI Ahmad Muzani menyatakan bahwa kondisi para korban banjir sangat memprihatinkan dan membutuhkan perhatian segera.

Para pengungsi terpaksa menempati tempat penampungan sementara seperti rumah kerabat, sekolah, serta masjid yang berada di lokasi lebih tinggi dan aman dari genangan banjir.

"Rumah hancur, lahan pertanian rusak, ternak musnah, bahkan ada anggota keluarga yang meninggal dan hilang. Secara psikologis mereka kehilangan semangat hidup," ungkap Muzani.

Bantuan Distribusi dan Isi Paket

MPR RI total menyalurkan 15.000 paket bantuan untuk tiga provinsi terdampak, yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, dengan masing-masing wilayah menerima 5.000 paket bantuan.

Untuk wilayah Aceh, distribusi bantuan dilakukan secara merata dengan rincian 2.000 paket untuk Aceh Utara, 2.000 paket untuk Aceh Tamiang, dan 1.000 paket untuk Aceh Timur.

Setiap paket bantuan berisi kebutuhan pokok dan perlengkapan penting seperti susu, gula, kopi, mie instan, minyak goreng, biskuit, popok bayi, pembalut perempuan, minyak kayu putih, balsam, dan obat-obatan.

"Bantuan ini memang masih sangat terbatas, tetapi yang paling penting adalah perhatian Presiden Prabowo yang begitu fokus untuk segera memulihkan kehidupan masyarakat agar bisa kembali seperti sedia kala," ia mengungkapkan.

Apresiasi untuk TNI, Polri, dan Relawan

Ahmad Muzani juga menyampaikan apresiasinya terhadap semua pihak yang telah bekerja keras membantu korban bencana, termasuk TNI, Polri, BNPB, Kementerian Sosial, relawan, serta berbagai lembaga sosial dan individu.

"Kami berbangga bahwa kegotongroyongan dan sifat penolong bagi kita bangsa Indonesia tidak pernah pudar. Itulah kebanggaan kita, itulah yang kita miliki satu-satunya sebagai sebuah warisan yang harus kita pertahankan, yakni kegotongroyongan," tegasnya.

Penulis :
Leon Weldrick