Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Korban Jiwa Akibat Bencana Alam di Sumatera Utara Bertambah Menjadi 348 Orang

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

Korban Jiwa Akibat Bencana Alam di Sumatera Utara Bertambah Menjadi 348 Orang
Foto: Bencana alam di Sumatera Utara (sumber: Pusdalops Sumut)

Pantau - Jumlah korban meninggal dunia akibat bencana alam di Provinsi Sumatera Utara bertambah menjadi 348 orang, berdasarkan laporan terbaru yang diterima Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Sumut pada Sabtu, 13 Desember 2025, pukul 17.00 WIB.

Penambahan ini mencatat satu korban jiwa lebih banyak dibandingkan data sebelumnya, yakni 347 orang yang dilaporkan pada Jumat, 12 Desember 2025.

Sebaran Korban Jiwa di 12 Wilayah

Pusdalops PB Sumut mencatat bahwa total 348 korban meninggal tersebar di 12 dari 18 kabupaten/kota terdampak bencana.

Kabupaten Tapanuli Tengah menjadi wilayah dengan korban terbanyak, yaitu 116 orang, disusul Kabupaten Tapanuli Selatan sebanyak 86 orang, dan Kabupaten Tapanuli Utara dengan 36 orang.

Adapun rincian lainnya adalah Kota Sibolga 54 orang, Kabupaten Deliserdang 17 orang, Kabupaten Langkat 13 orang, Kota Medan 12 orang, Kabupaten Humbang Hasundutan 9 orang, Kabupaten Pakpak Bharat 2 orang, serta Kota Padangsidimpuan, Kabupaten Nias, dan Kabupaten Nias Selatan masing-masing 1 orang.

Penanganan Bencana Masih Terus Berlangsung

Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik BPBD Sumatera Utara, Sri Wahyuni Pancasilawati, menegaskan bahwa data tersebut bersifat sementara.

"Untuk perkembangan atas bencana itu akan terus diinformasikan termasuk data-datanya," ungkapnya.

Ia juga menjelaskan bahwa upaya penanganan bencana telah dilakukan oleh masing-masing wilayah terdampak bersama para pemangku kepentingan yang terkait.

Sri Wahyuni menyebutkan koordinasi dengan berbagai pihak terus dilakukan guna mempercepat evakuasi dan penanganan dampak lanjutan dari bencana.

Pihak berwenang masih melakukan pendataan dan penelusuran lebih lanjut di sejumlah titik terdampak yang sulit dijangkau.

Penulis :
Leon Weldrick