HOME  ⁄  Nasional

Kemenhub Proyeksikan 5 Juta Penumpang Udara saat Libur Nataru 2025/2026, Siapkan Stimulus dan 257 Bandara

Oleh Gerry Eka
SHARE   :

Kemenhub Proyeksikan 5 Juta Penumpang Udara saat Libur Nataru 2025/2026, Siapkan Stimulus dan 257 Bandara
Foto: (Sumber: Arsip - Pesawat Citilink di Bandara Haluoleo Kendari, Sulawesi Tenggara, Jumat (21/11/2025). ANTARA/Harianto.)

Pantau - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memproyeksikan jumlah penumpang angkutan udara selama libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 mencapai 5.050.194 orang, terdiri dari 3.899.176 penumpang domestik dan 1.151.018 penumpang internasional.

Jumlah Pesawat Terbatas, Pemerintah Beri Stimulus untuk Tekan Harga Tiket

Pernyataan proyeksi tersebut disampaikan oleh Sekretaris Ditjen Perhubungan Udara, Achmad Setiyo Prabowo.

"Jumlah penumpang selama periode Natal dan Tahun Baru 2025/2026 diperkirakan tembus 5.050.194 penumpang. Terdiri dari 3.899.176 penumpang domestik dan 1.151.018 penumpang," ujarnya.

Meski peningkatan dibanding tahun lalu tidak signifikan, Kemenhub tetap optimistis akan ada lonjakan mobilisasi masyarakat selama masa libur akhir tahun.

"Dari sisi angka, kenaikannya memang tidak terlalu signifikan, tetapi kami tetap optimistis akan ada peningkatan mobilisasi dan pergerakan penumpang," lanjutnya.

Rute domestik dengan potensi penumpang tertinggi diprediksi tetap dari dan menuju Bandara Soekarno-Hatta, seperti Jakarta–Denpasar, Jakarta–Surabaya, Jakarta–Medan, dan Balikpapan–Jakarta.

Sementara rute internasional favorit mencakup Jakarta–Singapura, Denpasar–Singapura, Jakarta–Kuala Lumpur, dan Denpasar–Kuala Lumpur.

Dari total 568 unit pesawat yang tercatat di Indonesia, hanya sekitar 368 unit yang dalam kondisi siap operasi (serviceable), sementara sisanya masih menjalani perawatan.

“Kondisi armada ini masih belum kembali seperti sebelum pandemi. Jumlah pesawat yang serviceable terbatas, sehingga rotasi pesawat menjadi lebih ketat, terutama saat terjadi gangguan cuaca atau teknis,” jelas Achmad.

Untuk menjaga keterjangkauan harga tiket pesawat, pemerintah menyiapkan sejumlah stimulus, antara lain:

PPN 6 persen ditanggung pemerintah

Diskon fuel surcharge untuk pesawat jet dan propeller

Diskon tarif jasa kebandarudaraan hingga 50 persen

Penurunan harga avtur di 37 bandara

Perpanjangan jam operasional bandara

"Kalau diramu, ada kebijakan PPN DTP, diskon fuel surcharge, tax bandara, dan lain-lain, kurang lebih bisa menurunkan harga tiket 12-13 persen," katanya.

257 Bandara Siap Layani Penumpang, Inspeksi Menyeluruh Dilakukan

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Lukman F Laisa, menyatakan bahwa 257 bandara telah dipastikan siap melayani angkutan udara selama masa Nataru.

"Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan telah melaksanakan inspeksi kesiapan operasional bandar udara dalam rangka penyelenggaraan angkutan Natal Tahun 2025 dan Tahun Baru 2026 di 257 bandar udara," ujar Lukman.

Inspeksi dilakukan oleh Inspektur Bandar Udara dari kantor pusat dan Kantor Otoritas Bandar Udara (OBU) I sampai X, yang dibagi per wilayah.

Unsur utama inspeksi mencakup:

Sisi udara: runway, taxiway, apron, alat bantu visual, sistem kelistrikan, pelayanan darurat, serta drainase

Sisi darat: terminal penumpang

"Selain itu kesiapan inspektur juga menjadi unsur penting pelaksanaan inspeksi," tutup Lukman.

Penulis :
Gerry Eka