
Pantau - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengirimkan bantuan logistik berupa 100 ton beras dan 4.000 dus mi instan kepada warga dan korban bencana hidrometeorologi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Pengiriman dilakukan secara bertahap menggunakan mobil truk dan diterima langsung oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam.
Pengiriman Bertahap Mulai Awal Desember
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Agam, Abdul Ghafur, menjelaskan bahwa bantuan logistik dari BNPB dikirim dalam enam tahap.
“Pengiriman pertama 10 ton pada Selasa, 2 Desember 2025. Lalu pengiriman kedua 20 ton pada Rabu, 3 Desember 2025, dan ketiga 20 ton pada Kamis, 4 Desember 2025,” ungkapnya.
Ia melanjutkan, “Pengiriman keempat sebanyak 5 ton dilakukan pada Selasa, 9 Desember 2025, kelima 29,32 ton, dan terakhir 20 ton pada Selasa, 16 Desember 2025.”
Untuk bantuan mi instan, pengiriman dilakukan dalam dua tahap, yaitu 2.000 dus pada Senin, 15 Desember 2025 dan 2.000 dus pada Selasa, 16 Desember 2025.
“Hari ini Selasa (16/12), kami menerima beras dari BNPB 20 ribu ton dan 2.000 dus mi yang diturunkan di pos utama di balairung rumah dinas bupati,” ujarnya.
Distribusi ke 16 Kecamatan Terdampak
Bantuan ini langsung didistribusikan kepada korban dan warga terdampak bencana banjir bandang, banjir, dan tanah longsor di 16 kecamatan yang ada di Kabupaten Agam.
Distribusi dilakukan melalui kantor camat, kantor wali nagari atau kepala desa, serta ke jorong-jorong terdampak.
“Beras dan mi instan bakal didistribusikan ke korban dan warga terdampak bencana oleh perangkat nagari,” ia mengungkapkan.
Menurutnya, bantuan juga datang dari berbagai pihak lain, seperti kementerian, provinsi tetangga, kabupaten atau kota lain, serta para relawan.
Ia memastikan bahwa distribusi bantuan berjalan lancar dan ketersediaan logistik dinyatakan aman untuk beberapa hari ke depan.
Dampak Bencana dan Kerusakan Infrastruktur
Bencana hidrometeorologi yang melanda Agam pada akhir November 2025 mengakibatkan 192 orang meninggal dunia, 73 orang dinyatakan hilang, 7 orang dirawat, dan 54 jiwa masih terisolasi.
Kerusakan yang tercatat antara lain 493 rumah rusak ringan, 359 rumah rusak sedang, dan 806 rumah rusak berat.
Sebanyak 11 tempat ibadah terdampak, 69 titik jembatan rusak, dan 49 titik jalan mengalami kerusakan.
Fasilitas lain yang ikut terdampak antara lain 106 unit fasilitas pendidikan, 125 unit irigasi, dan 16 unit bendungan.
Selain itu, tercatat 5.025 ekor ternak mati dan 1.813,70 hektare lahan pertanian mengalami kerusakan.
- Penulis :
- Shila Glorya
- Editor :
- Tria Dianti








