
Pantau - Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menegaskan pentingnya sinergi lintas institusi dalam menghadapi tantangan keamanan nasional dalam acara penutupan rangkaian pendidikan kepemimpinan Polri Tahun Ajaran 2025 di Lembang, Jawa Barat.
Kapolri menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi momentum strategis konsolidasi sumber daya manusia, tidak hanya untuk Polri, tetapi juga bagi TNI, kementerian, lembaga negara, bahkan peserta mancanegara.
"Penguatan kepemimpinan strategis menjadi kunci untuk menjawab tantangan yang semakin kompleks," ungkapnya dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu.
Acara penutupan ini mencakup empat jenjang pendidikan, yaitu Sespimti Polri Dikreg ke-34, Sespimmen Polri Dikreg ke-65, Sekolah Pembentukan Perwira Kepolisian (SPPK) Angkatan ke-2, dan Sespimma Polri Angkatan ke-74.
Kapolri hadir bersama sejumlah pejabat utama Polri, antara lain Kalemdiklat Polri Komjen Pol. Cryshnanda Dwilaksana, As SDM Kapolri Irjen Pol. Anwar, Kadiv Propam Polri Irjen Pol. Abdul Karim, dan Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Sandi Nugroho.
Upacara penutupan juga dihadiri oleh tamu undangan VIP dari unsur TNI, kementerian, lembaga negara, dan Forkopimda Provinsi Jawa Barat.
Komposisi Peserta Beragam dari Dalam dan Luar Negeri
Pendidikan Sespimti Polri Dikreg ke-34 Tahun Ajaran 2025 diikuti oleh 114 peserta, terdiri dari 78 personel Polri, 29 personel TNI (17 dari TNI AD, 8 dari TNI AL, 4 dari TNI AU), dan 7 peserta dari kementerian serta lembaga negara seperti Kejaksaan Agung, Kemenkumham, Kemenimipas, dan BSSN.
Sespimmen Polri Dikreg ke-65 diikuti oleh 380 peserta, terdiri dari 317 peserta Program Reguler Polri, 33 peserta Program Matrikulasi Polri, 30 peserta dari TNI (14 dari TNI AD, 8 dari TNI AL, 6 dari TNI AU), serta 2 peserta mancanegara dari Timor Leste dan Fiji.
Sementara itu, Pendidikan SPPK Angkatan ke-2 diikuti oleh 63 peserta, dan Sespimma Polri Angkatan ke-74 diikuti oleh 104 peserta.
Model Pembelajaran Gabungan dan Tujuan Strategis
Seluruh jenjang pendidikan menggunakan metode hybrid atau kombinasi antara pembelajaran virtual dan tatap muka.
Gelombang pertama dilakukan secara daring, sementara gelombang kedua dilakukan langsung di lokasi.
Kapolri menyebut bahwa pendidikan ini menjadi bekal strategis bagi para perwira untuk memperkuat sinergi antar sektor dalam menjaga keamanan dan ketertiban nasional.
"Sinergi antarlembaga sangat dibutuhkan dalam menjawab tantangan keamanan yang semakin dinamis," ia mengungkapkan.
Dengan berakhirnya pendidikan ini, Polri berharap seluruh peserta siap mengemban peran strategis dalam menghadapi tantangan tugas ke depan.
- Penulis :
- Arian Mesa








