HOME  ⁄  Nasional

Buku Baru Tekankan PAUD Sebagai Kunci Pembangunan SDM Menuju Indonesia Emas 2045

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Buku Baru Tekankan PAUD Sebagai Kunci Pembangunan SDM Menuju Indonesia Emas 2045
Foto: (Sumber: Diskusi terkait pentingnya layanan PAUD dalam International Symposium on ECED yang diselenggarakan Tanoto Foundation di Jakarta, Rabu (17/12/2025). ANTARA/Indriani.)

Pantau - Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dinilai sebagai masa krusial dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) Indonesia, sebagaimana dibahas dalam peluncuran buku “PAUD sebagai Fondasi Pembentukan Generasi Unggul” karya Fasli Jalal dan Gutama pada 2025 International Symposium on ECED di Jakarta.

Buku ini menyoroti pentingnya usia nol hingga enam tahun sebagai golden age atau usia emas yang menjadi pondasi pembentukan karakter, kesehatan, dan kemampuan belajar anak.

Penelitian menunjukkan bahwa anak yang mendapat asupan gizi, stimulasi psikososial, dan lingkungan yang mendukung memiliki peluang lebih besar berkembang secara optimal, baik fisik, kognitif, sosial, maupun emosional.

Berdasarkan data ilmiah, perkembangan otak anak berlangsung pesat sejak masa kehamilan dan mencapai 90 persen pada usia lima tahun.

Oleh karena itu, stimulasi sejak dini sangat menentukan kapasitas berpikir dan belajar anak ke depan, sebagaimana ditegaskan dalam penelitian Gillian Doherty pada tahun 1977.

Pentingnya PAUD dalam Kebijakan SDM Nasional

Fasli Jalal, Rektor Universitas YARSI yang juga mantan pejabat di berbagai lembaga pendidikan dan kependudukan, menyatakan bahwa usia dini adalah masa kritis yang tidak bisa diulang.

"Usia dini merupakan masa yang kritis dan tidak bisa diulang, maka konsentrasi terbaik adalah memberikan perhatian pada anak. Kadang-kadang kita lupa, yang SMA lebih penting atau yang perguruan tinggi lebih penting. Padahal semua dasar-dasar dibangun pada usia dini itu," ungkapnya.

Ia menekankan bahwa perhatian terhadap anak usia dini adalah hak anak dan investasi besar untuk menciptakan generasi yang sehat, cerdas, berkarakter, dan berdaya saing.

Fasli juga menyoroti perlunya ekosistem PAUD yang holistik dan integratif, yang tidak bisa dibangun secara terpisah-pisah oleh berbagai pihak.

Untuk itu, ECED Council didirikan dengan lima pilar utama: riset dan inovasi, model layanan edukasi, layanan kebijakan, edukasi publik, dan penguatan kapasitas publik.

"ECED memiliki peran sebagai lembaga think tank, enabler dan juga advokasi," tegas Fasli.

Dokumentasi Perjalanan Panjang dan Tantangan PAUD

Gutama, praktisi dan pakar PAUD selama lebih dari empat dekade, menjelaskan bahwa buku ini lahir dari tanggung jawab moralnya atas keterlibatan panjang dalam pembangunan PAUD.

"Ini merupakan tanggung jawab moral penulis, karena sudah lama ikut terlibat dalam pembangunan PAUD melalui kebijakan, pendidikan, penelitian, dan penguatan sistem. Sehingga pengalaman dan pembelajaran penting tentang PAUD perlu didokumentasikan," ia mengungkapkan.

Gutama menambahkan bahwa perjuangan agar PAUD diterima sebagai strategi pembangunan SDM harus terus didukung hingga terwujudnya Indonesia Emas 2045.

"Padahal stimulasi sejak dalam kandungan adalah bagian tak terpisahkan dari pendidikan anak usia dini," tegasnya.

Ia menekankan bahwa PAUD bukan hanya unit pendidikan, tetapi merupakan proses berkelanjutan sejak masa janin.

Tantangan yang dihadapi PAUD di antaranya rendahnya keterlibatan orang tua, kurangnya kesadaran akan pentingnya akreditasi, serta belum optimalnya integrasi antara pendidikan dan pengasuhan.

Buku ini terdiri dari 168 halaman dan lima bab, yang membahas antara lain dinamika PAUD di Indonesia, kebijakan pembangunan SDM, serta refleksi dan rekomendasi strategis ke depan.

Tiga pesan utama yang disampaikan Gutama dalam buku ini adalah bahwa masa awal kehidupan manusia tidak bisa diulang, setiap pihak wajib memastikan anak memperoleh kehidupan yang baik, dan kebijakan pra-SD harus mengedepankan layanan esensial, bukan hanya perluasan akses.

"Demi lahirnya generasi yang sehat, cerdas, berkarakter, dan berdaya saing," ungkap Gutama.

Buku ini diharapkan mampu menggugah kesadaran para pemangku kepentingan tentang pentingnya PAUD sebagai pondasi utama dalam pembangunan manusia Indonesia menuju 2045.


 

Penulis :
Aditya Yohan