HOME  ⁄  Nasional

BRIN Kerahkan Citra Satelit, Drone Canggih, dan Air Siap Minum untuk Percepat Penanganan Banjir di Sumatera

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

BRIN Kerahkan Citra Satelit, Drone Canggih, dan Air Siap Minum untuk Percepat Penanganan Banjir di Sumatera
Foto: (Sumber: Kepala BRIN Arif Satria dalam Rapat Tingkat Menteri Tindak Lanjut Arahan Presiden RI terkait Percepatan Penanganan Bencana, yang digelar di Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), bersama kementerian dan lembaga terkait di Jakarta, Rabu (17/12/2025) ANTARA/HO-BRIN)

Pantau - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) terus menyalurkan data citra satelit secara berkelanjutan guna mendukung percepatan penanganan bencana banjir di wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Kepala BRIN, Arif Satria, menyatakan bahwa sejak awal bencana, pihaknya telah mendistribusikan data tersebut kepada lembaga-lembaga terkait seperti BNPB, BMKG, BIG, dan instansi berwenang lainnya.

Pernyataan ini disampaikan Arif dalam Rapat Tingkat Menteri Tindak Lanjut Arahan Presiden RI terkait Percepatan Penanganan Bencana yang digelar di Kemenko PMK, Rabu, 17 Desember 2025.

" Saat ini kami terus menganalisis data karena kami memiliki control room, dan fokus berikutnya adalah memastikan data dasar yang kami analisis dapat digunakan untuk mendukung rekonstruksi", jelasnya.

Analisis Citra Satelit hingga Perencanaan Rekonstruksi

Data citra satelit digunakan untuk memetakan wilayah terdampak dan membantu pengambilan keputusan strategis di lapangan.

Selain untuk tahap tanggap darurat, data tersebut juga dipakai untuk menyusun rencana rekonstruksi dan pemulihan kehidupan masyarakat pascabencana.

BRIN juga tengah berkoordinasi dengan Kementerian Kehutanan serta lembaga lain guna menyusun data tematik berbasis citra satelit untuk perencanaan pemulihan jangka panjang.

Drone dengan Radar Penetrasi Tanah dan Unit Air Siap Minum

Untuk memperkuat upaya pencarian dan penyelamatan, BRIN mengerahkan teknologi drone berjangkauan hingga 100 kilometer, termasuk drone yang dilengkapi dengan ground penetration radar.

"Drone ground penetration radar ini dapat mendeteksi benda di bawah permukaan tanah, termasuk kemungkinan keberadaan korban atau jenazah", ujar Arif.

Teknologi radar tersebut mampu menembus hingga kedalaman 100 meter di bawah tanah, menjadikannya alat penting dalam operasi pencarian korban.

Selain teknologi dan data, BRIN juga memberikan bantuan langsung dalam bentuk arsenum atau air siap minum.

Unit pengolahan air yang dikirimkan BRIN dapat mengolah air banjir atau air berlumpur menjadi air layak konsumsi dengan kapasitas hingga 10.000 liter per hari.

Arif Satria berharap bahwa seluruh dukungan berbasis riset dan inovasi ini dapat memberikan dampak nyata bagi percepatan penanganan dan pemulihan pascabencana di wilayah terdampak.

Penulis :
Ahmad Yusuf