
Pantau - PT PP (Persero) Tbk (PTPP) memproyeksikan perolehan kontrak baru senilai Rp23,5 triliun pada tahun 2026, seiring dengan upaya perusahaan memperkuat bisnis inti konstruksi dan melakukan penataan ulang portofolio usaha.
Direktur Utama PTPP, Novel Arsyad, mengungkapkan bahwa hingga akhir tahun 2025, realisasi kontrak diperkirakan mencapai sekitar 92 persen dari target tahunan yang ditetapkan.
"Pencapaian kami (tahun ini) perkiraannya 92 persen dari rencana," ungkapnya dalam keterangan resmi.
Menurutnya, beberapa paket pekerjaan masih menunggu hasil penetapan pemenang atau mengalami perubahan jadwal pelaksanaan, sehingga sebagian besar kontrak kemungkinan akan dialihkan ke tahun 2026.
Selain kontrak baru, perusahaan juga menargetkan pendapatan sebesar Rp16 triliun pada tahun 2026.
"Revenue-nya kurang lebih mungkin sekitar Rp16 triliun untuk tahun depan," ia mengungkapkan.
Fokus pada Proyek Inti dan Seleksi Ketat
PTPP menyatakan akan melakukan seleksi proyek secara lebih ketat dengan mempertimbangkan risiko proyek, arus kas, serta tingkat profitabilitasnya.
Fokus utama perusahaan tetap pada bisnis inti konstruksi yang mencakup proyek-proyek gedung, infrastruktur, serta engineering, procurement, and construction (EPC).
Sementara itu, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) yang akan digelar pada tahun 2025 tidak mengagendakan perubahan jajaran pengurus.
Agenda utama RUPS LB hanya membahas perubahan anggaran dasar dan pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) untuk tahun 2026.
Strategi Divestasi dan Keberlanjutan Kinerja
Selain memperkuat lini bisnis utama, PTPP juga terus menjalankan strategi divestasi aset, di antaranya pada anak usaha PT PP Infrastruktur (PP Infra) dan proyek kereta api Makassar–Parepare.
Direktur Strategi Korporasi dan HCM PTPP, I Gede Upeksa Negara, menjelaskan bahwa proses divestasi proyek Makassar–Parepare masih berada dalam tahap pemenuhan condition precedent (CP) sesuai kesepakatan sebelumnya.
"Proses pemenuhan CP masih berjalan dan kemungkinan akan berlanjut hingga tahun depan," ujarnya.
Untuk PP Infra, perusahaan juga sedang melanjutkan proses pemenuhan CP serta due diligence dengan calon investor sebelum memasuki tahap penandatanganan perjanjian jual beli saham.
Seluruh langkah yang diambil perusahaan, mulai dari seleksi kontrak baru, penataan portofolio usaha, hingga divestasi aset, ditujukan untuk memperkuat fundamental dan menjaga keberlanjutan kinerja perusahaan dalam jangka menengah.
- Penulis :
- Leon Weldrick







