
Pantau - Universitas Baiturrahmah (Unbrah) Padang mengirimkan enam dokter spesialis ke lokasi bencana banjir bandang (galodo) di Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat dalam upaya pemulihan pascabencana.
Rektor Unbrah, Prof Dr Ir Musliar Kasim MS, menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membantu pemulihan kesehatan fisik dan psikologis warga terdampak bencana.
“Kegiatan ini juga untuk memastikan tidak ada warga yang terabaikan dari pelayanan kesehatan,” ungkapnya.
Enam dokter spesialis yang diturunkan mencakup bidang penyakit dalam, obstetri dan ginekologi, anak, bedah, gigi, dan psikiatri.
Fokus Perlindungan Ibu Hamil dan Anak di Masa Tanggap Darurat
Tim medis Unbrah memberikan pelayanan khusus bagi kelompok rentan seperti ibu hamil, ibu menyusui, bayi, dan balita.
Selain pelayanan medis, tim juga membantu penyediaan sarana pendukung seperti sumur bor dan tenda maternity.
Rektor Unbrah bersama Ketua Tim Pengabdian Masyarakat turut menandatangani prasasti pengabdian masyarakat sebagai bentuk komitmen terhadap pemulihan sektor kesehatan di wilayah terdampak.
Unbrah menjalankan dua program utama dalam pengabdian masyarakat, yakni melalui hibah Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) dan program University Social Responsibility (USR).
Program hibah Dikti mengusung tema “Pendirian Maternity Space: Pelayanan Kebidanan Komprehensif pada Masa Tanggap Darurat Bencana di Sumatera Barat”.
Fokus utama program ini adalah melindungi kelompok rentan di masa tanggap darurat bencana.
Pelaksanaan program dipusatkan di Kantor Wali Nagari Salareh Aia dan Puskesmas Koto Alam.
Kondisi di Lapangan dan Dampak Layanan Kesehatan
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Agam, Junaidi, menyebutkan bahwa Kecamatan Palembayan merupakan wilayah terdampak paling parah dari 14 kecamatan di Kabupaten Agam.
Ia mengungkapkan, “Kontribusi Unbrah sangat maksimal dalam penanganan bencana, dan semua masyarakat bisa terlayani.”
Saat ini terdapat tiga posko tetap di wilayah tersebut, namun kebutuhan relawan masih tinggi.
Dalam kegiatan ini, perhatian khusus juga diberikan kepada Enzi, seorang gadis berusia 13 tahun yang menjadi korban galodo.
Enzi mengalami luka di kaki yang menyulitkannya untuk berjalan, serta benturan pada mata dan telinga yang menyebabkan gangguan pendengaran.
Laporan hasil pelayanan medis di lokasi menunjukkan bahwa kasus terbanyak yang ditangani adalah Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada anak dan dewasa, infeksi jamur kulit, serta kasus trauma akibat benturan dengan batang pohon saat banjir.
Pendirian maternity safe place berdampak positif karena meningkatkan kunjungan dari ibu hamil korban bencana yang ingin memeriksakan kehamilannya.
Melalui kegiatan ini, Universitas Baiturrahmah dengan dukungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi berharap dapat mengukir senyum dan harapan baru bagi korban bencana di Salareh Aia dan daerah terdampak lainnya.
- Penulis :
- Arian Mesa








